Bisnis.com, LABUAN BAJO – Kementerian BUMN bersama dengan direktur utama perusahaan-perusaan pelat merah melakukan rapat koordinasi. Rapat tersebut ditujukan untuk menyiapkan landasan dalam memajukan bisnis perusahaan negara.
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik dan Perhubungan Edwin Hidayat Abdullah mengatakan tahun 2020 berpotensi menjadi tahun yang penuh tantangan, karena para ahli ekonomi memperkirakan akan terjadi perlambatan ekonomi global di 2020.
Adapun, rapat tersebut digelar di hotel Inaya Bay Komodo. Gelaran tersebut berlangsung secara tertutup.
“Untuk itu seluruh perusahaan-perusahaan negara menggelar rapat koordinasi ini untuk memantapkan langkah menghadapi tantangan di 2020,” kata Edwin di Labuan Bajo, Senin (7/10/2019).
Rapat koordinasi yang dihadiri 143 CEO Badan Usaha Milik Negara itu juga dihadiri Menteri BUMN Rini Sumarno dan seluruh Deputi Kementerian BUMN.
Sehari sebelumnya, Menteri Rini melakukan topping off atau pengecoran struktur bagian atas, bangunan multifunction hall Inaya Bay Komodo. Prosesi tersebut dihadiri juga oleh seluruh CEO BUMN.
Multifunction hall seluas 2.102 meter persegi itu diperkirakan selesai pada akhir Desember 2019.
Menteri Rini juga meresmikan lima Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal di Nusa Tenggara Timur.
Seremoni peresmian dilakukan di Pulau Messa, Labuan Bajo, Manggarai Barat yang diikuti oleh PLT Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Direktur Utama BRI Sunarso, dan beberapa jajaran direksi BUMN lainnya.
Dari lima PLTS yang diresmikan, tiga diantaranya berlokasi di Kabupaten Manggarai Barat yakni Desa Pasir Putih, Desa Seraya Mareannu, dan Desa Batu Tiga. Adapula dua PLTS lainnya terdapat di Desa Nuca Molas, Kabupaten Manggarai, dan Desa Usulanu, Kabupaten Rote Ndao. Dengan adanya lima PLTS ini dapat memfasilitasi kebutuhan listrik untuk 1.114 pelanggan baru dan prosentasi Energi Baru dan Terbarukan di NTT menjadi sebesar 13,91 %.
Selain itu, Badan Usaha Milik Negara juga memberikan bantuan sosial, seperti Bank Mandiri yang melaksanakan beberapa CSR di Labuan Bajo senilai Rp 5 Milyar yaitu Pembangunan Sekolah lengkap dengan fasilitas dan renovasi rumah guru di Pulau Rinca, dan pemberian Coolbox Kepada Pedagang Ikan, Pemasangan Kipas Angin dan Tempat Sampah di Tempat Pelelangan Ikan serta elektrifikasi kepada Masyarakat Labuan Bajo.