Bisnis.com, TANGERANG — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan berbagai upaya untuk menjaga pasokan air di hilir Sungai Cisadane guna mengantisipasi musim kering yang diperkirakan berlangsung ekstrem.
Air dari Sungai Cisadane berperan penting dalam irigasi lahan pertanian dan kebutuhan air baku.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Bambang Hidayah mengatakan bahwa pihaknya tengah memperbaiki empat pintu air di Bendung Pasar Baru Cisadane, Tangerang guna mengurangi kebocoran air yang dibendung.
Dia menambahkan bahwa enam dari 10 pintu air yang ada di bendung tersebut telah rampung diperbaiki.
Perbaikan pintu air ini merupakan yang pertama sejak bendung tersebut selesai dibangun pada 1930. Perbaikan pintu air bendung yang dikerjakan oleh PT Barata Indonesia (Persero) dijadwalkan rampung tahun ini.
Bambang menerangkan bahwa Bendung Pasar Baru Cisadane saat ini bisa mengairi lahan pertanian seluas 22.411 yang tersebar di lima desa di Kecamatan Mauk, Tangerang.
Baca Juga
Luas lahan tersebut mengalami penyusutan hampir separuhnya akibat alih fungsi lahan.
"Selain untuk irigasi, bendung ini juga berfungsi untuk pengendali banjir dan sumber air baku," ujar Bambang, Jumat (26/7/2019).
Hingga saat ini, debit air di Bendung Pasar Baru Cisadane belum mencapai level siaga.
Elevasi bendung mencapai level 11,30 meter atau di bawah level normal 12,50 meter, sedangkan level siaga terjadi bila debit air berada di bawah delegasi elevasi 10 meter.
Bambang menjelaskan bahwa pasokan air dari Bendung Pasar Baru Cisadane masih cukup untuk mengairi lahan pertanian hingga September 2019.
Dia memperkirakan luas lahan yang terdampak kekeringan berkisar 710 hektare atau setara 3,16 persen dari luas lahan pertanian yang mendapat irigasi dari bendung tersebut.
Namun, bila kondisi bendung berada di level siaga, BBWS Ciliwung Cisadane bakal mengoperasikan pompa dan siap membuat sumur dalam bila terjadi kondisi terburuk.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis potensi kekeringan di sejumlah wilayah di Indonesia. Potensi kekeringan meteorologis (iklim) diperkirakan terjadi pada sebagian besar Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dengan kriteria panjang hingga ekstrem.
Di sisi lain, BBWS Ciliwung Cisadane menjamin pasokan air baku untuk kebutuhan air bersih dan air minum sebesar 500 liter per detik (lpd) bakal tetap mengalir. Saat ini, sedang dibangun intake atau penampungan air baku Sinatala berkapasitas 1.000 liter per detik.
Penampungan air baku tersebut baru bisa dimanfaatkan separuhnya karena kapasitas instalasi pengolahan air (IPA) baru dibangun sebesar 500 lpd.
"Intake ini bisa memenuhi kebutuhan air minum Kota Tangerang maupun bandara [Soekarno Hatta]," kata Bambang.