Bisnis.com, BANTEN -- PT PLN (Persero) menjadikan pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 7 Unit I berkapasitas 1.000 MW sebagai kado untuk Presiden Joko Widodo yang akan dilantik untuk periode kedua pada Oktober nanti.
Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat Haryanto mengatakan semula PLTU Jawa 7 Unit 1 ditarget beroperasi komersial atau melakukan commercial operation date (COD) pada April 2020. Namun, target pengoperasian dipercepat menjadi Oktober 2019 karena kebutuhan PLN.
Hingga saat ini, konstruksi PLTU Jawa 7 Unit 1 telah sebesar 99%. Pada Agustus nanti akan dilakukan first sinkron dan bertahap percobaan-percobaan selanjutnya sebelum beroperasi komersial pada Oktober nanti.
"Kita harapkan pengoperasiannya tepat waktu, ini akan menjadi kado untuk presiden yang dilantik 20 Oktober 2019, ," katanya, Jumat (5/7/2019).
Direktur Utama PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) Iwan Agung Firstantara mengatakan proyek PLTU Jawa 7 merupakan hasil kerja sama antara PJB dengan BUMN dari China yakni China Shenhua Energy Company Limited. Adapun PJB memiliki saham 30% dan Shenhua sebesar 70%.
Menurutnya, PLTU Jawa 7 merupakan pembangkit batu bara dengan efisiensi tinggi dan ramah lingkungan sebab menggunakan teknologi boiler ultra supercritical.
Baca Juga
"Kami berharap project bisa selesai tepat waktu dan kita produksi listrik dengan harga murah dan ramah lingkungan," katanya.