Bisnis.com, BANTEN -- Nilai investasi pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 berkapasitas 2x1.000 MW mencapai Rp26 triliun dengan target beroperasi unit I pada Oktober 2019 dan unit II pada Februari 2020.
Artinya, pada 2020 nanti PLTU Jawa 7 telah mampu beroperasi secara penuh. Saat ini konstruksi PLTU Jawa 7 Unit I telah mencapai 99% dan Unit II telah mencapai 95%.
Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat Haryanto WS mengatakan pada awalnya PLTU Jawa 7 Unit I ditarget beroperasi pada April 2020 dan Unit II lima bulan setelahnya. Dimajukannya target operasi karena kebutuhan listrik yang diperkirakan pada 2019 beban puncak meningkat menjadi 27.000 MW dari sebelumnya pada 2018 sebesar 28.000 MW.
Haryanto optimistis walaupun waktu operasi dimajukan, target tersebut akan dicapai. Selain karena konstruksi pembangkitan yang telah di atas 90%, dermaga batu bara PLTU Jawa 7 yang sudah beroperasi juga semakin meningkatkan optimisme tersebut.
"PLTU Jawa 7 selain ramah lingkungan, juga akan mendukung sistem Jawa Bali yang beban puncak naik menjadi 28.000 MW tahun ini," katanya, Jumat (5/7/2019).
Sembari menunggu tahapan konstruksi, dermaga batu bara PLTU Jawa 7 yang akan mensuplai kebutuhan energi primer pembangkitan telah rampung dan siap beroperasi. Dermaga tersebut terletak 100 kilometer sebelah barat laut Jakarta, di antara kota serang dan Cilegon atau berbatasan dengan cilegon 6 kilometer di sebelah barat, Serang 15 kilometer di sebelah timur, dan Pelabuhan Merak 13 kilometer di sebelah barat laut lokasi PLTU.
Baca Juga
Dermaga dengan nilai investasi mencapai Rp3 miliar ini akan menampung dua tongkang 14.000 deadweight tonnage (DWT) dan dua kapal tunda atau tugboat ukuran 4.000 horse power (HP).