Bisnis.com, PALANGKA RAYA--Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP), Sonedi, berpendapat perlunya mempersiapkan wilayah Kabapaten Seruyan sebagai pintu gerbang baru bagi masuknya arus ekonomi dan pergerakan orang terkait wacana pemindahan Ibu kota Negara Republik Indonesia ke Provinsi Kalimantan Tengah.
"Letak Kabupaten Seruyan di tepian Laut Jawa menjadi sangat strategis sebagai pintu masuk pergerakan ekonomi dan orang ke Kalteng, selain pintu masuk jalur laut yang sudah ada yaitu Pelabuhan Sampit, Pelabuhan Kumai dan Pelabuhan Pulang Pisau,” ucap Sonedi disela-sela kunjungan ke Kuala Pembuang, Ibu kota Kabupaten Seruyan, Rabu (3/7/2019).
Menurut Doktor bidang Pendidikan Ekonomi itu, wacana pemindahan Ibu kota Negara RI ke Kalteng perlu disambut dengan kebijakan inovatif pada tingkat lokal yaitu pada hirarki Pemerintah Provinsi dan turunnya pada Pemerintah Kabupaten/Kota.
“Wacana pemindahan Ibu kota Negara sebagai momentum penting bagi seluruh daerah di Kalteng untuk mengambil manfaat yang diformulasikan dalam bentuk kebijakan aspek perekonomian dan penguatan masyarakat lokal,” ucapnya.
Menurut Sonedi, masyarakat di Kabupaten Seruyan memiliki daya tahan cukup untuk menghadapi perkembangan perekonomian baru, mengingat masyarakat di Seruyan sudah memiliki pengalaman panjang melakukan kontak dagang dan ekonomi dengan daerah-daerah di Pulau Jawa terutama Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat melalui hubungan jalur laut.
Seruyan juga sudah memiliki insfrastruktur hubungan laut yaitu Pelabuhan Sagintung yang hanya perlu penambah fasilitas pendukung hingga memadai untuk menyambut perkembangan arus masuk barang dan orang ke Kalteng dengan biaya murah.
Baca Juga
“UMP siap melakukan pendampingan melalui kajian dan riset ilmiah bagi penyiapan Kabupaten Seruyan sebagai pintu gerbang baru masuknya perkembangan ekonomi dan berbagai peluang ikutan dari wacana pemindahan Ibu kota Negara ke wilayah Provinsi Kalimantan Tengah,” kata Sonedi yang juga Sekretaris Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Kalimantan Tengah.