Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerimaan PPN Terpuruk karena Restitusi Pajak

Tren terpuruknya kinerja penerimaan PPN dan penerimaan dari sektor manufaktur terus belanjut pada awal tahun 2019, karena efek restitusi pajak.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 hingga 31 Januari di Jakarta, Rabu (20/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 hingga 31 Januari di Jakarta, Rabu (20/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA –  Tren terpuruknya kinerja penerimaan PPN dan penerimaan dari sektor manufaktur terus belanjut pada awal tahun 2019, karena efek restitusi pajak.

Rontoknya kinerja PPN dan manufaktur mengancam kinerja penerimaan pajak pada bulan-bulan setelahnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berdalih bahwa anjloknya kinerja penerimaan jenis PPN tersebut disebabkan melonjaknya pengajuan restitusi yang pada Januari lalu mencapai Rp16,4 triliun atau tumbuh 40,66% dibandingkan dengan Januari 2018 sebanyak Rp11,6 triliun dan Januari 2017 senilai Rp10,2 triliun.

Di satu sisi dia mengakui, anjloknya pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor manufaktur perlu menjadi perhatian serius oleh pemerintah, Apalagi, penerimaan dari sektor tersebut, jika menilik ke tren penerimaan pajak tahun-tahun sebelumnya, memiliki kontribusi yang cukup tinggi di kisaran 30%.

“Petumbuhan negatif PPN dan PPnBM disebabkan oleh restitusi. Untuk sektor manufaktur, ini tentu yang perlu kami perhatikan,” ungkap Sri Mulyani, Rabu (20/2/2019).

Berdasarkan Data Kementerian Keuangan, realisasi penerimaan pajak non migas pada Januari 2019 sebesar Rp79,7 triliun atau hanya mampu tumbuh 7%. Meski dari sisi penerimaan nominal mengalami kenaikan, namun dari aspek pertumbuhan, penerimaan pajak 2019 anjlok dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan pajak non migas pada 2018 yang mencapai 12%.

Anjloknya penerimaan pajak tersebut, jika ditinjau dari penerimaan per jenis pajak, dikarenakan penerimaan PPN yang tumbuh negatif 9,2% atau hanya Rp29,3 triliun. Padahal tahun lalu realisasi penerimaan PPN berhasil mencapai Rp32,2 triliun atau setidaknya mampu tumbuh di angka 9,1%.

Sementara itu, penerimaan dari sektor manufaktur yang tahun lalu memiliki kontribusi ke penerimaan pajak sebesar 30%, awal tahun ini hanya mampu berkontribusi sebesar 20,8%. Tergerusnya kontribusi sektor tersebut merupakan implikasi dari menurunnya pertumbuhan penerimaan sektor manufaktur yang tercatat negatif 16,2%.

Peforma manufaktur yang kurang bertenaga ini juga mengubah struktur peneriman pajak. Dalam struktur penerimaan pajak Januari 2019, sektor manufaktur yang hanya 20,8% ini dibawah sektor perdagangan yang kontribusinya mencapai 25,4%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper