Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat penerbangan Alvin Lie menilai pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta Baru atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kabupaten Kulon Progo perlu uji coba yang matang.
Alvin menilai pengoperasian bandara tersebut terkesan terburu-buru. Padahal ada risiko terjadi masalah yang mungkin belum bisa diantisipasi.
"Ini seperti proyek kejar tayang. Seharusnya ada periode yang cukup untuk melakukan uji coba dulu untuk mengetahui apa saja kekurangan atau masalah yang timbul," kata Alvin, Senin (11/2/2019).
Alvin menyebut berbeda dengan negara lain seperti Singapura, Terminal 4 Bandara Changi dilakukan uji coba terlebih dulu selama setahun sebelum digunakan untuk melayani publik. Dalam masa uji coba tersebut harus dipastikan semua hal berjalan dengan baik.
Menurutnya, pengoperasian bandara untuk rute internasional lebih banyak hal yang dipertimbangkan mulai dari keimigrasian, bea cukai, karantina, serta bermacam standar keamanan dan keselamatan lain. Akan lebih baik jika pengoperasian awal dilakukan untuk rute domestik.
Pihaknya menilai proyek tersebut seakan disengaja untuk dioperasikan sembari melakukan perbaikan apabila terjadi masalah. Hal tersebut mengingatkan pada pengoperasian awal Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang ditemukan beberapa masalah.
"Kalau belum benar-benar selesai dampaknya akan buruk bagi Indonesia. Apalagi jika diketahui oleh penumpang dari negara lain," ujar Alvin.