Bisnis.com, JAKARTA-- Air merupakan sumber kehidupan bagi warga. Sayangnya tidak semua wilayah dikaruniai sumber air yang melimpah.
Beberapa daerah di Indonesia bahkan masih kekurangan air bersih, baik karena bentang alam maupun keterbatasan dana dalam pengusahaannya.
Disanalah Badan Geologi Kementerian ESDM hadir, melaksanakan pelayanan kepada masyarakat di bidang air tanah melalui melalui pengeboran air tanah dalam di daerah sulit air di seluruh wilayah Indonesia.
Sampai dengan akhir tahun 2018, dengan anggaran dari APBN Kementerian ESDM, telah dibangun sebanyak 2.290 unit sumur bor yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dengan kapasitas debit air bersih mencapai sekitar 144,4 juta m3/tahun, yang dapat melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa di 33 provinsi.
Kementerian ESDM secara serentak kembali menyerahkan 27 unit sumur bor di 4 provinsi yang dibangun dengan anggaran APBN tahun 2018. Kelima provinsi tersebut adalah Lampung, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa Barat. Penyerahan dipusatkan di 6 titik dengan rincian sebagai berikut:
1. Kabupaten Pesawaran, Lampung
Baca Juga
Tenaga Ahli Menteri ESDM Kasminto menyerahkan 2 unit sumur bor kepada Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona di lokasi sumur bor Desa Purworejo, Kec. Negeri Katon. Satu sumur lainnya terletak di Desa Penengahan, Kecamatan Way Khilau. Dari kedua sumur ini, kapasitas produksi air bersih mencapai 2.551.262 m3 per tahun.
2. Kabupaten Lampung Tengah
Di lokasi sumur bor Desa Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, 3 unit sumur bor (masing-masing untuk Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Utara dan Lampung Timur) diserahkan oleh Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio kepada masyarakat yang diterima oleh Tenaga Ahli Bupati Lampung Tengah, Zulkifli M. Dengan anggaran per sumur sekitar Rp 420 juta, telah dibangun sumur di Desa Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, Desa Rejosari, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara dan Desa Nabang Baru, Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur.
3. Kabupaten Bengkulu Tengah
Kepala pusat BMN Kementerian ESDM, Susyanto menyerahkan 5 unit sumur bor untuk Kabupaten Bengkulu Tengah (2 unit), Kabupaten Mukomuko (1 unit), Kabupaten Kaur (1 unit) dan Kabupaten Kepahiang (1 unit). Kelima unit sumur bor ini melayani kebutuhan air bersih bagi 7.195 jiwa warga.
4. Kabupaten Ngawi, Jawa Timur
Bertempat di lokasi sumur bor SDN Desa Kwadungan Lor, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, Anggota Komite BPH Migas Hari Pratoyo menyerahkan masing-masing kepada perwakilan Pemerintah Kabupaten Ngawi, Trenggalek, Pacitan dan Ponorogo, total 7 unit sumur bor yang berlokasi di masing-masing Kabupaten: Ngawi (3 unit), Trenggalek (2 unit), Pacitan (1 unit), dan Ponorogo (1 unit).
5. Kota Probolinggo, Jawa Timur
AUPK Dewan Energi Nasional Pudji Untoro, menyerahkan 1 unit sumur bor untuk Kota Probolinggo tepatnya di Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin Kelurahan Ketapang, Kec Kademangan, serta 2 unit sumur bor lainnya di Kabupaten Bondowoso. Masing-masing sumur bor mampu memberikan pelayanan air bersih bagi sekitar 2.500 warga.
6. Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Parulian Sihotang menyerahkan 7 unit sumur bor kepada masyarakat Cianjur dan Bogor, di lokasi sumur bor Desa Ciharashas, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur.
Ketujuh titik sumur bor berada di Desa Ciharashas, Sukamanah, Selajambe, dan Kelurahan Bojong Herang, kabupaten Cianjur. Sementara, tiga desa lainnya terletak di Kota Bogor, yaitu di Kelurahan Loji, Tegallega, dan Baranangsiang.
Total sumur bor yang dibangun di Kabupaten Cianjur berjumlah 14 unit dengan kapasitas produksi air bersih mencapai 723.120 m3/tahun, yang dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi 38.894 jiwa penduduk. (KO)