Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

AKSES AIR BERSIH : Pembangunan Sumur Bor Masih Berkutat di Jawa

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan pembangunan sumur bor sebanyak 650 titik yang masih berpusat di Pulau Jawa pada 2019.
David Eka Issetiabudi
David Eka Issetiabudi - Bisnis.com 11 Maret 2019  |  15:21 WIB
AKSES AIR BERSIH : Pembangunan Sumur Bor Masih Berkutat di Jawa
Air bersih. - jibi

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan pembangunan sumur bor sebanyak 650 titik yang masih berpusat di Pulau Jawa pada 2019.

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudy Suhendar mengatakan pihaknya punya kepentingan untuk mengeksplorasi daerah-daerah sulit air.

Pasalnya, tidak semua daerah memiliki air yang cukup di bawah tanah. Untuk itu, pihaknya mendapat tugas untuk melaksanakan pengeboran di daerah sulit air dengan kedalaman sekitar 100 meter ke bawah.

"Tujuannya memberi akses masyarakat yang kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari. Jadi ini bukan untuk pertanian dan industri, khusus kebutuhan masyarakat," katanya, Senin (11/3/2019).

Proyek pemerintah yang sudah di mulai sejak 2005 ini, telah dibangun sebanyak 2.288 sumur bor hingga 2018. Padahal, pengajuan pembuatan sumur bor dari Kabupaten/Kota selama ini, mencapai 8.000 titik.

Sumur bor tersebut berhasil mengeluarkan debit air sebanyak 144,4 juta meter kubik per tahun dan melayani 6,6 juta jiwa penduduk.

Rudy mengatakan dari rencana pembangunan sumur bor sebanyak 650 titik pada tahun ini, memang masih terpusat di Pulau Jawa.

Adapun, Kawasan Timur Indonesia yang relatif mengalami kesulitan air bersih seperti NTB, NTT dan Papua tidak menjadi lokasi favorit pembangunan sumur bor ini. Selama tiga tahun terakhir, baru ada 18 sumur bor yang terbangun di NTT, sementara di NTB sebanyak 27 sumur bor dan Papua 17 sumur bor.

"Di Jawa banyak juga daerah yang sulit air, tapi kita juga ga tinggalkan NTT," katanya.

Menurutnya, alasan mengapa pembangunan sumur bor masif di Pulau Jawa dengan memperimbangkan kepadatan penduduk. Nusat Tenggara Timur dianggap sebaran populasinya masih jauh dibandingkan dengan Pulau Jawa, sehingga kebutuhan air masyarakatnya juga berbeda.

"Untuk NTT, selain kesulitan teknis, sebarannya di sekitar Kupang memang banyak yang perlu air, tapi disurvei di sana memang airnya enggak ada," tambahnya.

Selama ini, pembangunan sumur bor di Jawa Barat tercatat sebanyak 236 titik, Jawa Tengah sebanyak 363 titik dan Jawa Timur sebanyak 355 titik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

air bersih sumur bor
Editor : Bunga Citra Arum Nursyifani

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top