Bisnis.com, JAKARTA-- Kementerian ESDM menyerahkan 70 sumur bor yang dibangun APBN 2018.
Sumur bor itu tersebar di 22 kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia yang melayani air bersih bagi 170.208 warga.
Penyerahan secara simbolis dipusatkan di 6 titik, yakni Kota Ambon, Kota Samarinda, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Kediri, dan Kota Gorontalo.
Kalimantan Timur menjadi wilayah penerima terbanyak bantuan dari Pemerintah yang diserahkan hari ini, dengan total sumur yang dibangun sebanyak 38 sumur di daerah sulit air.
Serah terima dilakukan oleh Direktur Panas Bumi, Direktorat Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM, Ida Nuryatin Finahari, kepada perwakilan masyarakat Kalimantan Timur, yang dilangsungkan di lokasi Sumur Bor Pondok Pesantren Nabil Husein, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda. Serah terima ini juga dihadiri anggota DPR RI komisi VII, Ihwan Datu Adam, Bupati Paser, Bupati Kutai Timur, dan tokoh masyarakat.
Di Kediri, Kepala Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Eko Budi Lelono melakukan serah terima 7 buah sumur bor untuk daerah sulit air yang dibangun di 3 kabupaten di Provinsi Jawa Timur yaitu di Kabupaten Kediri, Kota Kediri dan Kabupaten Tulungagung. yang dilangsungkan di lokasi Sumur Bor Desa Puhjajar, Kabupaten Kediri. Secara simbolis, Wakil Bupati Kediri, Masykuri menerima bantuan tersebut mewakili para penerima manfaat lainnya.
Masykuri menyampaikan rasa terima kasihnya atas pembangunan sumur bor di wilayah tersebut. \"Di wilayah Kediri masih banyak desa yang mengalami kesulitan air bersih, khususnya di Puhjajar, banyak industri kerupuk dan ternak sapi sehingga kualitas air tanah menjadi jelek, namun sekarang atas bantuan Pemerintah Pusat, kami tidak lagi kesulitan air bersih,\" ungkap Masykuri.
Di Lokasi sumur bor Desa Tugu, Kecamatan Jumantono, Karanganyar, Tenaga Ahli Menteri Bidang Kerjasama, Kementerian ESDM, Sugita, juga menyerahkan 2 unit sumur bor bagi warga Karanganyar. Sementara itu di Kota Ambon, Direktur Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, Sri Raharjo didampingi Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Chriesty Barens serta Wakil Walikota kota Ambon, Syarif Hadler, secara simbolis melakukan pengguntingan pita pada sumur bor di Dessa Latulahat, Kec. Nusaniwe yang menandai penyerahan 6 sumur bor air bersih bagi warga Kabupaten Maluku Tengah (1 unit), Seram Bagian Barat (1 unit), Kota Ambon (3 unit) dan Buru (1 unit).
Selain keempat titik penyerahan tersebut, pada hari ini dilakukan pula penyerahan 9 sumur bor bagi warga Kabupaten Sumbawa (8 unit) dan Sumbawa Barat (1 unit) yang dipusatkan di lokasi sumur bor Desa Lopok, Kec. Lopok Sumbawa. Dari Gorontalo dilaporkan 8 sumur bor juga telah diserahkan bagi warga Gorontalo, Pohuwato, Bone Bolango dan Boalemo yang secara simbolis dilakukan di Desa Upomela Kecamatan Bongomene, Gorontalo.
Penyerahan ini menandakan bahwa sumur bor yang telah dibangun pada tahun 2018, dapat secara penuh digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Penyerahan ini juga dimaksudkan sebagai bahan sosialisasi kepada masyarakat bahwa pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian ESDM, bekerjasama dengan pemerintah daerah memiliki program yang pro terhadap kesejahteraan masyarakat, yaitu pengentasan daerah sulit air bersih melalui pengeboran air tanah dalam.
Unit sumur bor yang dibangun pada 2018 tersebut memiliki spesifikasi teknis kedalaman 100 hingga 125 m, dengan debit rata-rata 1,8 liter/detik. Program penyediaan air bersih melalui pengeboran air tanah dalam di Kementerian ESDM sudah dimulai sejak awal tahun 2000-an. Terhitung dari tahun 2005 s/d 2018 sebanyak 2288 unit sumur bor sudah dibangun dengan kapasitas debit air bersih mencapai sekitar 144,4 juta m3/tahun untuk melayani kurang lebih 6,6 juta jiwa masyarakat daerah sulit air bersih yang tersebar di 33 provinsi dan 312 kabupaten.