Bisnis.com, JAKARTA – Pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 milik Lion Air mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.
Data dari penerbangan dari Flightradar24 menunjukkan pesawat jatuh ketika kecepatan bertambah namun ketinggian turun drastis. Perpaduan kejadian ini terekam sebelum pesawat hilang kontak.
"Kami memproses data yang dipancarkan pesawat, tapi data awal menunjukkan kecepatan bertambah dan ketinggian berkurang saat-saat pancaran terakhir," jelas akun yang mengamati penerbangan real time tersebut.
Kecepatan pesawat dalam rekaman terakhir 345 kts (638 km/jam) dan ketinggian 3.650 ft (1.1 km). Data ini bila dibandingkan dengan menit-menit sebelumnya menunjukkan penambahan kecepatan saat-saat terakhir berbanding terbalik dengan ketinggian pesawat, lalu hilang kontak, jatuh.
We're following reports that contact has been lost with Lion Air flight #JT610 shortly after takeoff from Jakarta.
— Flightradar24 (@flightradar24) October 29, 2018
ADS-B data from the flight is available at https://t.co/zNM33cM0na pic.twitter.com/NIU7iuCcFu
Meski demikian, Flightradar24 mengingatkan, data awal ini bisa sangat membantu. Namun demikian, data penerbangan dan rekaman suara dalam cockpit memegang peran penting dalam investigasi.
Lion Air dalam pernyataan resmi menjelaskan pesawat ini selesai dibuat tahun 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018 .
“Pesawat dinyatakan laik operasi,” ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro melalui keterangan persnya, Senin (29/10/2018).
Penerbangan Lion Air nomor penenerbangan JT 610 dengan rute penerbangan Cengkareng menuju Pangkalpinang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkalpinang.
Pesawat ini jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628”, atau di sekitar Karawang setelah lepas landas sekitar 13 menit dari bandara.
Serpihan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang. Beberapa kapal tug boad membantu menangani evakuasi. Video diambil petugas tug boad yang ada di perairan Karawang. pic.twitter.com/4GhKcRYkpG
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) October 29, 2018
Pesawat mengangakut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi termasuk dalam penerbangan ini ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.
Pesawat dikomandoi Capt. Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.
Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang
Lion air sangat prihatin dengan kejadian ini dan akan berkerjasama dengan instansi terkait dan semua pihak sehubungan dengan kejadian ini.