Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar pemberlakuan tarif impor oleh China terhadap sejumlah barang dari AS serta pertumbuhan indeks manufaktur China yang melampaui ekspektasi mewarnai media nasional pada hari ini, Senin (2/4/2018).
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Merger & Akuisisi Kian Marak. Aksi korporasi berupa merger and acquisition (M&A) global mencapai level terkuatnya pada kuartal I/2018 dengan nilai menembus US$1,2 triliun. Mengutip data Thomson Reuters pada Minggu (1/4), nilai M&A global meningkat 67% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal pertama tahun ini. (Bisnis Indonesia)
China Kenakan Tarif Impor 100 Item Barang dari AS Hari Ini. China akan mengubah perlakuan tarifnya untuk lebih dari 100 jenis barang impor dari AS, terutama buah-buahan dan produk daging babi tertentu pada hari Senin (2/4/2018), dalam tanggapan yang diumumkan sebelumnya terhadap tarif AS atas impor baja dan aluminium. (Bisnis.com)
Sentimen Bisnis Jepang Turun dari Level Tertinggi Selama 14 Tahun. Tingkat kepercayaan di antara produsen besar Jepang tergelincir dari level tertinggi dalam lebih dari satu dekade pada kuartal pertama 2018, akibat penguatan mata uang yang menekan prospek laba. (Bisnis.com)
Indeks Manufaktur China Meningkat. Pertumbuhan indeks manufaktur China melebihi ekspektasi pada Maret 2018. Geliat manufaktur tersebut ditopang pelonggaran aturan soal batasan polusi udara. Dengan pelonggaran ini, pabrik baja China pun mengerek produksi untuk mengimbangi aktivitas konstruksi yang juga bertumbuh. (Kontan)
AS Diyakini Dapat Penuhi Target Emisi Gas Rumah Kaca. Para pendukung pakta perubahan iklim Paris masih mempercayai upaya-upaya yang dilakukan di tingkat pemerintah bahwa Amerika Serikat (AS) akan segera memenuhi target emisi gas rumah kaca yang diperkirakan berdasarkan perjanjian penting tersebut. (Investor Daily)