Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Listrik Tak Naik, Pemerintah Tidak Akan Tambah Subsidi Listrik

Pemerintah menegaskan tidak akan menaikkan subsidi listrik karena tarif dasar listrik diputuskan tidak naik sampai akhir 2019.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan (keempat kanan), saat konferensi pers di Jakarta, Senin (5/2)./JIBI-Dwi Prasetya
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan (keempat kanan), saat konferensi pers di Jakarta, Senin (5/2)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah menegaskan tidak akan menaikkan subsidi listrik karena tarif dasar listrik diputuskan tidak naik sampai akhir 2019.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan hal tersebut disebabkan pemerintah telah mematok harga batubara domestic market obligation untuk kebutuhan listrik nasional tidak lebih dari US$70.

"Harga batubara untuk Kelistrikan Nasional dipatok di harga US$70/ton atau pada Harga Batubara Acuan tiap bulan, mana yang lebih rendah, sehingga posisi keuangan PLN akan tetap terjaga sehat pada tarif listrik saat ini sampai akhir 2019," ujar Jonan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (9/3/2018).

Di sisi lain, dia mengatakan keputusan pemerintah dalam menetapkan harga DMO batubara sebesar US$70 itu telah mempertimbangkan kepentingan pengusaha tambang batubara.  Harga yang ditetapkan dinilai tidak akan membuat pengusaha tambang mengalami kerugian terlalu besar meskipun keuntungan akan menurun. 

Sebagaimana diketahui bahwa Presiden telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No 8 tahun 2018 sebagai revisi kelima sebagai dari penetapan harga batubara untuk kelistrikan nasional tersebut dan diikuti dengan Keputusan Menteri ESDM sebagai landasan implementasinya.

Adapun PLN menginginkan harga DMO batu bara untuk PLTU diatur secara khusus untuk menjaga keberlangsungan finansial perseroan dan mencegah kenaikan tarif listrik.

Langkah tersebut menurut PLN perlu dilakukan mengingat sekitar 60% produksi listrik PLN berasal dari batu bara sehingga fluktuasi harga baru bara sangat berpengaruh bagi kinerja perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper