Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aptrindo Usul Tarif Kendaraan Pribadi di Tol Jakarta-Cikampek Naik 100%

Aptrindo menilai pemerintah lebih baik menaikkan tarif tol kendaraan berpelat hitam hingga 100% di tol Jakarta-Cikampek daripada membatasi angkutan barang umum.
Kepadatan di jalan tol Jakarta-Cikampek./Antara-Risky Andrianto
Kepadatan di jalan tol Jakarta-Cikampek./Antara-Risky Andrianto

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menilai pemerintah lebih baik menaikkan tarif tol kendaraan berpelat hitam hingga 100% di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek daripada membatasi operasional angkutan barang umum.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengatakan jalan tol merupakan jalan arteri primer yang memang dibuat untuk angkutan logistik.

Oleh karena itu, pihaknya keberatan dengan adanya pembatasan operasional angkutan barang truk golongan IV dan V yang sedang diuji coba oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.

“Tol adalah jalan arteri primer, artinya memang dibuat untuk logistik,” kata Kyatmaja di Jakarta pada Rabu (8/11/2017).

Dia menjelaskan pendapatan dari kenaikan tarif sebesar 100% tersebut dapat digunakan untuk memberi subsidi terhadap angkutan umum seperti bus.

Dengan subsidi tersebut, lanjutnya, pemerintah bahkan bisa membuat angkutan umum bus dari wilayah permukiman ke Jakarta secara gratis. “Pemerintah seharusnya mendorong masyarakat menggunakan angkutan umum.“

Dia menjelaskan saat ini jumlah kendaraan pribadi mencapai 88%, sementara angkutan barang golongan 4 dan 5 hanya 3%. Adapun angkutan truk golongan 2 dan 3 mencapai 8%.

Kendaraan pribadi, lanjutnya, mengalami pertumbuhan yang sangat besar, yakni sekitar 1 juta kendaraan per tahun untuk roda empat dan 6 juta kendaraan roda dua setiap tahunnya.

“Kendaraan pribadi ini jumlahnya gila-gilaan, 1 juta roda empat, 6 juta roda dua. [Pertumbuhan itu setara] 12.000 kilometer setahun [satu line]. Pertumbuhan jalan selama pemerintahan Presiden Jokowi enggak sampai sebegitu [12.000 km],” katanya.

Meskipun mengusulkan angkutan umum penumpang diberikan subsidi, dia menekankan angkutan barang truk tidak perlu diberikan subsidi oleh pemerintah di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.

Menurutnya, para pelaku usaha truk hanya menginginkan angkutan barangnya yang beroperasi tidak terusir dari jalan tol. “Tidak perlu [Truk diberikan subsidi], jangan diusir saja dari tempatnya. Kita kan berjalan di jalan arteri primer yang menurut undang-undang memang untuk jalur logistik.”

Dia menuturkan kenaikan tarif tol untuk kendaraan pribadi di jalan tol Jakarta-Cikampek merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk membatasi penggunaan kendaraan pribadi beroda empat tersebut.

Asosiasi, ungkapnya, mengkhawatirkan angkutan barang truk di masa yang akan datang tidak boleh beroperasi kembali di jalan tol.

Saat ini, Aptrinso melakukan rapat pleno terkait dengan pembatasan operasional angkutan barang truk golongan IV dan V di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan pihaknya akan mendiskusikan keberatan Aptrindo saat pembahasan hasil evaluasi uji coba pembatasan operasional truk pada jam tertentu.

Sementara itu, lanjutnya, uji coba pembatasan angkutan barang golongan IV dan V masuk di tol Cikampek-Jakarta pada pukul 06.00-09.00 WIB mampu mengurangi waktu tempuh perjalanan dan meningkatkan kecepatan perjalanan hingga 15%, bahkan lebih.

"Ya, kalau sebelum uji coba kecepatan rata-rata hanya 30 km/jam dengan pembatasan selama tiga jam ini berhasil meningkatkan kecepatan rata-rata menjadi 48 km/jam," kata Bambang.

Saat dimulai pelaksanaan uji coba ruas tol Jakarta-Cikampek, dia menejelaskan juga terjadi kenaikan kecepatan yang signifikan, meski baru dilaksanakan satu pekan.

Kecepatan rata-rata meningkat dari uji coba minggu 1 ke uji coba minggu 2 yaitu 30-41 km/jam menjadi 48 km/jam dengan speed gun pada Km 23. Sedangkan kecepatan rata-rata meningkat dari 56 menjadi 68 km/jam menggunakan RTMS Jasa Marga pada Km 26 ruas tol Jakarta-Cikampek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper