Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pencabutan subsidi listrik 900 volt ampere atau bagi golongan rumah tangga mampu berpotensi mendorong angka inflasi pada tahun ini.
Kendati demikian, Wapres mengatakan dampak pencabutan subsidi tersebut diperkirakan hanya terjadi pada 6 bulan pertama karena bersifat administrative inflation.
“Akibat kita mengurangi subsidi listrik, tentu harga akan naik tapi hanya sebentar saja, mungkin inflasinya 6 bulan setelah itu turun kembali,” katanya seusai acara Transportasi Outlook 2017, Kamis (26/1/2017).
JK mengatakan pemerintah bersama Bank Indonesia tetap akan berupaya menekan inflasi untuk tetap berada di bawah 4% sepanjang tahun ini.
“Kita tetap menjaga inflasi itu tetap di bawah 4%. Oleh karena kalau suatu negara terjadi deflasi, malah justru lebih susah lagi,” ujarnya.
Namun, Wapres belum bisa memprediksi capaian angka inflasi pada tahun ini. Selama 2016, realisasi inflasi berada pada angka 3,02% atau sesuai target yang ditetapkan pemerintah yang berada di kisaran 4 +/- 1%. “Sekarang baru bulan Januari. Jadi kita belum bisa memperkirakan inflasi itu saat tutup tahun itu bagaimana,” ujarnya.