Bisnis.com, JAKARTA -- Apindo optimistis reformasi ekonomi di domestik bisa mendorong ekonomi Indonesia tumbuh lebih pesat pada 2017.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan Apindo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada rentang 5%--5,2% pada 2017.
Proyeksi tersebut berdasarkan pertimbangan atas perkembangan ekonomi global dan domestik yang masih berada dalam proses pemulihan.
Hariyadi mengatakan ekonomi bisa tumbuh lebih kuat pada 2017 jika pemerintah mampu merealisasikan seluruh paket kebijakan ekonomi yang telah diumumkan.
Dia menjelaskan sampai saat baru paket kebijakan soal deregulasi dan tenaga kerja yang dampaknya dirasakan secara nyata oleh dunia usaha. Pemerintah masih belum berhasil merealisasikan paket kebijakan lain, terutama soal pemangkasan biaya energi.
“Kebijakan yang lain belum kami rasakan dengan maksimal. Semua yang belum berjalan ini harus kita cari bottlenecknya. Cari solusinya segera,” kata Hariyadi, Selasa (20/12/2016).
Apindo juga menyebut beberapa proses penyusunan perundangan yang berpotensi mengganggu dunia usaha sepanjang 2017 seperti UU Persaiangan Usaha, UU Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dan aturan turunan soal UU Produk Halal dan UU Tabungan Perumahan Rakyat.
Selain itu, para pelaku usaha meminta pemerintah konsisten dalam upaya perbaikan kualitas hubungan industrial lewat pembentukan aturan baru soal ketenagakerjaan menggantikan UU no. 13/2003.