Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha Indonesia dan India berambisi mendongkrak investasi antara kedua negara menjadi US$50 miliar pada 2025.
Kerja sama antara Kadin Indonesia dan Konfederasi Industri India (CII) disepakati dalam CEO Forum antara pengusaha India dan Indonesia yang berlangsung di New Delhi pada Selasa (13/12/2016).
Kadin dan CII menyepakati target untuk mendorong total nilai perdagangan dan total nilai investasi antara Indonesia dan India masing-masing menjadi US$50 miliar pada 2025.
Kunjungan para pengusaha anggota Kadin ke India berlangsung bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo ke India.
Delegasi Kadin yang ikut serta dalam CEO Forum tersebut adalah perwakilan dari Recapital, Sintesa Group, Lippo Group, Bosowa Group, Medco Energy, Garuda Food, Kalbe Pharma, Mayora Indah, Pan Brothers, Sinar Mas Group, Kibif, Bakrie Global, Tusk Advisory, Jebsen & Jessen Indonesia Group, Mersifarma, dan Universal Group.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan kekuatan ekonomi Indonesia dan India di tengah perlambatan ekonomi global merupakan potensi kerja sama investasi dan perdagangan antara kedua negara sangat besar.
Indonesia saat ini merupakan mitra dagang terbesar India di Asean. Perdangangan antara kedua negara naik empat kali lipat dari US$4,3 miliar pada 2005–2006 menjadi US$15,9 miliar pada 2015-2016.
“India merupakan pembeli terbesar minyak kelapa sawit dan batu bara Indonesia dan mengimpor mineral, karet, bubur kayu, kertas dan hidrokarbon. India mengekspor produk minyak, tepung jagung, kendaraan komersial, peralatan telekomunikasi, makanan hewan, katun, produk baja dan plastik ke Indonesia,” kata Shinta.