Bisnis.com, JAKARTA– Industri dalam negeri diminta untuk terus mengembangkan inovasinya secara bertahap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat, paling tidak inovasi tersebut sama dengan yang dikembangkan di negara-negara ASEAN.
“Inovasi teknologi harus tepat guna dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10).
Selain inovasi teknologi, industri lokal juga harus meningkatkan efisiensi, produkstivitas, dan kompetensi tenaga kerja. Syarif pun berjanji akan melindungi industri lokal melalui beberapa kemudahan untuk menghadapi MEA seperti, menekan harga gas industri agar sama dengan negara-negara di Asean dan mempermudah perizinan.
Bambang Muliana, President Director dan CEO perusahaan berbasis bisnis jaringan, LiveWell Global, mengamini apa yang dikatakan Syarif Hidayat. Menurutnya industri lokal harus berbenah dalam menghadapi MEA.
Saat ini, LiveWell Global sedang dalam proses membangun sebuah sistem yang akan mengintegrasikan seluruh aspek dari perusahaan untuk memudahkan pengelolaan bisnis dan juga penyebaran informasi secara merata.
"Sistem yang kami bangun mampu menyediakan informasi secara real-time tentang proses bisnis inti perusahaan seperti produksi, order processing, inventory, pengiriman dan juga dapat memantau sumber daya perusahaan seperti uang, bahan mentah, kapasitas produksi, dan karyawan - sebagaimana layaknya sebuah aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP)," ujarnya.
LWG juga menintegrasikan sistem lain seperti prosedur notifikasi, pembayaran online, loyalty, dan lain-lain. Perangkat tersebut dipergunakan untuk mengelola status komitmen bisnis yang dibuat misalnya customer service, pre-order, sampai ke employee payroll.
“Dengan adanya sistem tersebut, informasi-informasi penting juga dapat kami salurkan secara real-time via media sosial, dan announcement email/sms, maupun mingguan via newsletter kami,” paparnya.
Dia mengatakan, industri bisnis jaringan dan distribusi di Indonesia sudah selayaknya menggunakan standar teknologi tersebut. LWG juga berkomitmen mengintegrasikan sistem perusahaannya dengan teknologi berinovasi tinggi, termasuk dengan rilisnya aplikasi Razedo AR.
Aplikasi mobile ini dibuat untuk memudahkan member LWG menerima informasi. “Tujuannya, untuk memberikan pelayanan kepada konsumen untuk lebih baik dan juga siap dalam menghadapi persaingan dengan industri internasional lainnya,” katanya.
Dengan cara tersebut, Bambang berharap, industri lokal tak hanya besar di dalam negeri, tapi juga bisa melakukan ekspansi ke beberapa negara seperti Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Australia, dan beberapa negara tetangga lainnya.