Bisnis.com, JAKARTA - Insinyur Teknik Sipil di Indonesia belum memiliki sistem akreditasi yang diakui secara internasional di bidang teknik sipil.
"Sulit bagi perusahaan internasional yang bekerja di negeri ini untuk bisa menilai kompetensi insinyur lokal yang terlatih," ujar Dr. J. Scott Younger OBE PhD FICE.
Dia mengungkapkan itu dalam diskusi mengenai Riset Kerjasama Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Glendale Partners Consultant didukung Inggris melalui prosperity fund program.
Dalam diskusi bertema Program Akreditasi dan Sertifikasi Insinyur Teknik Sipil di Indonesia' itu Scott menjelaskan, dalam sebuah riset yang dilakukan dengan dukungan dan bantuan dari Pemerintah Inggris pada 1993 ditemukan bahwa perlu ada perbaikan dalam standar pengajaran akademik di bidang teknik ke seluruh universitas di Indonesia.
"Untuk mendukung program Nawa Cita Presiden Jokowi, maka Pemerintah Inggris melalui Institution of Civil Engineer (ICE), akan melakukan program sertifikasi kepada insinyur Indonesia dalam jangka waktu sebalas bulan ke depan," ujarnya.
Hal ini bertujuan untuk menyiapkan metodologi, lingkungan pekerjaan yang sesuai dan bantuan teknik kepada para insinyur Indonesia.
Program ini ditujukan kepada para insinyur dengan pengalaman 5 tahun sampai 25 tahun, dan juga memiliki kualifikasi akademik.
Dia mengatakan juga yang lulus dalam program tersebut, dapat memiliki status pengakuan gelar berupa Member Of Institution Of Civil Engineer (MICE) dari ICE-UK.
Scott program sertifikasi akan ditempuh oleh para insinyur terpilih yang memiliki kualifikasi tertentu. Prosesnya juga melalui pengkajian profesional dan program mentoring yang didasarkan pada website pengakreditasian ICE.
"Semua dilakukan oleh anggota dan rekanan ICE yang bekerja di Indonesia, kawasan Asia Tenggara dan Inggris Raya," ujar Scott.
Scott berharap, ini akan menjadi skala prioritas penting dari pemerintah guna membangun suatu sistem standar akreditasi (sertifikasi) profesi yang dapat diterima secara internasional.
"Hal itu diharapkan dengan program ini nantinya, para insinyur Indonesia siap menghadapi persaingan global, dan dimulai lewat kompetisi MEA tahun ini.
Era MEA, Insinyur Sipil Indonesia Belum Siap Bersaing
Insinyur Teknik Sipil di Indonesia belum memiliki sistem akreditasi yang diakui secara internasional di bidang teknik sipil."Sulit bagi perusahaan internasional yang bekerja di negeri ini untuk bisa menilai kompetensi insinyur lokal yang terlatih," ujar Dr. J. Scott Younger OBE PhD FICE.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Newswire
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium