Bisnis.com, JAKARTA - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) bakal mengucurkan pinjaman untuk proyek pengairan sekitar US$400 juta-US$600 juta yang dialokasikan selama empat tahun.
Country Director ADB for Indonesia Steven Tabor mengatakan pinjaman akan digelontorkan ke 18 provinsi di Indonesia untuk memperbaiki sistem jaringan irigasi. Skema pinjaman yang akan berdasar pada result based lending ini ditujukan untuk mendukung program pemerintah terkait tekanan pangan.
“Masalah irigasi, pemerintah sendiri punya program untuk merehabilitasi sistem-sistem pengairan secara nasional. ADB akan biayai program itu, ada sebagian nasional, ada sebagian di provinsi,” ungkapnya usai hadir dalam FGD Pilar Infrastruktur dan Konektivitas di Gedung Bappenas, di Jakarta, Kamis (10/3/2016).
Menurutnya, daerah yang sistem irigasinya belum memadai hanya mampu mengairi persawahan selama dua bulan sampai tiga bulan pertama. Setelah perbaikan, dia meyakini petani dapat memperoleh air setahun penuh.
Terjaminnya air di persawahan akan membuat produktivitas petani meningkat sehingga tercapailah ketahanan pangan.
Rencana pinjaman ADB ke sektor pengairan ini sedang dalam fase negosiasi.
“Jadi mereka bisa tanam sekali palawija, sayur-mayur dan sebagainya. Itu akan berdampak ke produktivitas, ketahanan pangan dan sebagainya cukup tinggi,” katanya.
Pemerintah menyasar rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi permukaan, air tanah dan rawa seluas 0,3 juta hektare pada 2016.
Total luas jaringan yang diperbaiki akan meningkat di tahun berikutnya menjadi 0,64 juta ha.