Bisnis.com, Jakarta--Kepala Ekonom dan Riset PT Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menuturkan target ekspor nonmigas pada 2017 sulit terealisasi karena kondisi infrastruktur di daerah seperti listrik dan jalan yang belum memadai.
Selanjutnya, ekspor sangat tergantung dengan fungsi permintaan sehingga sangat bergantung pada pemulihan kondisi ekonomi global yang cepat membaik.
Kalau jangka waktu satu tahun sangat mepet, minimal lima tahun ke depan sehingga daerah bisa mengukur industri apa yang jadi andalan, katanya, di Jakarta, Minggu (6/3/2016).
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menargetkan pertumbuhan eskpor nonmigas pada 2017 sekitar 10,4% atau setara dengan US$153 miliar.
Nantinya, penetapan target ekspor yang dicanangkan oleh gubernur menjadi indikator kinerja kepala daerah.
Lebih lanjut, Lana mengatakan salah satu daerah yang berpotensi untuk ekspor produk olahan adalah Lampung. Saat ini, Lampung menjadi daerah pengekspor nanas yang dikirim ke Thailand. S
ementara, Thailand mengolah produk itu menjadi makanan kaleng untuk lagi ke Amerika Serikat.
"Bahkan produk itu dicap sebagai nanas dari Thailand, padahal itu dari Lampung. Pemerintah harus bangun pabrik dalam satu tahun ini. Jadi kondisi ini terlalu pendek," jelasnya.