Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPPU: Merger & Akuisisi Bakal Marak Seiring MEA

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memperkirakan aksi merger dan akuisisi perusahaan akan mengalami tren naik seiring dengan implementasi Masyarakat Ekonomi Asean mulai akhir 2015.

Bisnis.com, SURABAYA -- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memperkirakan aksi merger dan akuisisi perusahaan akan mengalami tren naik seiring dengan implementasi Masyarakat Ekonomi Asean mulai akhir 2015.

Kondisi itu membalik tren penurunan sejak 2014.

Ketua KPPU Syarkawi Rauf menyampaikan tren merger ke depan akan didominasi oleh perusahaan asing dengan perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.

Demikian pula dengan tren akuisisi, akan didominasi oleh perusahaan asing oleh perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.

"Ini yang harus benar-benar dikontrol. Kalau ini tidak dikontrol, bisa membahayakan perekonomian kita secara nasional," ungkap Syarkawi saat berdiskusi dengan wartawan di Surabaya, Jumat (22/1/2016).

Pasalnya, lanjut dia, merger dan akuisisi berisiko menciptakan monopoli yang bisa sewenang-wenang mengatur harga, dan pada akhirnya merugikan konsumen.

Selama 2015, kata Syarkawi, KPPU menerima 53 notifikasi merger dan akuisisi yang didominasi oleh perusahaan lokal.

Sektor keuangan tercatat melakukan aksi korporasi terbanyak hingga 10, disusul perkebunan (9), energi (8), telekomunikasi (7), manufaktur (6), transportasi (5), pertambangan (3), konstruksi (2), properti (2), dan jasa (1).Untuk 2016 dan selanjutnya, KPPU memprediksi sektor keuangan akan tetap mendominasi merger dan akuisisi.

"Merger dan akuisisi di sektor keuangan cukup marak dalam sudah 10 tahun terakhir, dan itu international merger, di mana perusahaan asing mengakuisisi perusahaan lokal," ujar Syarkawi.

Selain sektor keuangan, merger dan akuisisi juga akan ramai terjadi pada sektor perkebunan, transportasi, dan perdagangan komoditas pangan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper