Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian menyatakan akan mengoreksi target pertumbuhan industri manufaktur 2015 jika penurunan pertumbuhan pada kuartal I/2015 sebesar 0,71% berlanjut hingga kuartal II/2015 (q-to-q).
Syarif Hidayat, Plt. Sekretaris Jenderal Kemenperin, mengatakan penurunan pertumbuhan pada periode ini disebabkan oleh daya beli pasar yang turun seiring dengan perlambatan pertumbuhan makroekonomi yang berakibat pada penurunan produksi.
"Selain itu tingginya harga produksi khusus pada energi telah menekan kinerja industri. Saat ini investor masih berhitung karena permintaan pasar yang lemah. Setelah kuartal II/2015 akan ada penyesuaian atau koreksi target dari 6,1% untuk 2015," katanya, Senin (4/5/2015).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang pada kuartal I/2015 turun sebesar 0,71% dibandingkan dengan kuartal IV/2014.
Industri yang mengalami penurunan produksi seperti industri barang galian bukan logam turun 6,64%, peralatan listrik turun 4,74%, industri kayu, barang dari kayu dan gabus serta barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya turun 4,38%, pengolahan tembakau turun 3,15% dan lainnya.