Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelolaan Data Pertumbuhan Industri di Indramayu Menyedihkan

Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Indramayu Jawa Barat, hampir dua tahun tidak melakukan pendataan pertumbuhan dunia usaha khususnya sektor industri.
Batik adalah salah satu sektor industri andalan Kab. Indramayu, Jabar./Ilustrasi-Jibiphoto
Batik adalah salah satu sektor industri andalan Kab. Indramayu, Jabar./Ilustrasi-Jibiphoto

Bisnis.com, INDRAMAYU - Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kabupaten Indramayu Jawa Barat, hampir dua tahun tidak melakukan pendataan pertumbuhan dunia usaha khususnya sektor industri.

Mandeknya pendataan pertumbuhan dunia industri di Kabupaten Indramayu akibat dinas teknis selama 2013-2014 tidak menerima dana dari Pemprov Jabar yang biasanya keluar untuk operasional pendataan.

Kasie Kimia dan Bahan Bangunan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Indramayu Mahmud Arif mengatakan pendataan pertumbuhan dunia usaha biasanya dilakukan oleh seksi kimia dan bahan bangunan akan tetapi selama dua tahun terakhir tidak dilakukan.

Dia menuturkan perubahan pucuk pimpinan di instansi pemerintahan khususnya yang terjadi di Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan memberikan pengaruh terhadap alokasi dana program sehingga untuk masalah pendataan selama 2013-2014 tidak dilakukan.

“Dengan kepala yang baru [kepala dinas] untuk pendataan di tahun 2015 sudah dianggarkan,” katanya, Senin (16/2/2015).

Adapun data pertumbuhan dunia industri di Kabupaten Indramayu seperti yang tercatat dalam portal resmi BPS Kabupaten Indramayu hanya menampilkan data 2011-2012 sedangkan untuk data dua tahun terakhir tidak ada padahal data lain dari instansi yang berbeda sudah ditampilkan data 2013.

Data yang tampil di portal resmi BPS Kabupaten Indramayu menyebutkan jumlah industri kecil dan menengah andalan daerah tersebut pada 2011 sebanyak 3.517 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja 13.991 orang, sedangkan pada 2012 sebanyak 4.237 unit usaha dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 16.655 orang.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar Dedy Widjaja menyatakan pertumbuhan industri di kawasan Jabar timur seperti Indramayu saat ini memang relatif stagnan.

Dia menjelaskan hal tersebut dipengaruhi faktor industri yang mayoritas berdiri di kawasan Jabar barat seperti Karawang dan sekitarnya.

“Kami meyakini bila infrastruktur seperti Tol Cipali dan Cisumdawu telah dirampungkan maka geliat industri di Jabar timur akan bagus,” katanya.

Untuk itu, lanjutnya, pemerintah harus menggenjot investasi ke Jabar timur sebelum investor melirik wilayah lain yang potensial seperti Jawa Tengah.

"Misalnya pengembangan industri dan relokasi dari Karawang dan sekitarnya bisa ke Jabar timur asal pemerintah persuasif," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper