Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Harapkan Jokowi Keluarkan Aturan Baru di Sektor Ritel

PT Fitch Ratings menilai kebijakan pemerintah akan tetap menjadi penghambat utama rencana ekspansi peritel modern di Indonesia.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—PT Fitch Ratings menilai kebijakan pemerintah akan tetap menjadi penghambat utama rencana ekspansi peritel modern di Indonesia.

Associate Director PT Fitch Ratings Indonesia Erlin Salim menyampaikan peritel modern yang dimaksud antara lain minimarket, convenience stores, dan hypermarket.

Menurut dia, kebijakan baru di sektor ritel merupakan faktor yang harus dipertimbangkan oleh Joko Widodo saat resmi menjabat Presiden pada Oktober 2014.

“Meskipun Fitch tidak berekspektasi adanya peraturan baru yang lebih memihak pedagang tradisional dibandingkan peritel modern,”katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Rabu (27/8/2014).

Jokowi, sapaan akrabnya, dalam kampanye menjanjikan reformasi sosial seperti memperbaiki infrastruktur, pengembangan daerah pedesaan, dan mengurangi kesenjangan sosial. Dia dikenal lewat dukungannya terhadap pedagang tradisional ketika masih menjabat sebagai Walikota Solo.

Namun, Fitch percaya bahwa kebijakan otonomi daerah, ditambah dengan birokrasi dan peraturan yang lebih kompleks di tingkat nasional dapat menetralkan dukungan, jika memang terealisasi, dari pemerintah pusat.

Sektor ritel modern tumbuh lebih cepat dibandingkan pedagang tradisional selama 5 tahun terakhir. Akan tetapi kontribusi terhadap seluruh industri ritel hampir tidak berubah di kisaran 20%.

Indonesia memiliki penetrasi ritel modern ynag paling rendah dibandingkan negara tetangga. Dengan tingkat penetrasi 14%, Indonesia jauh tertinggal dibandingkan Filipina yang 25%, atau Malaysia 53%. Hal ini menyiratkan pasar yang masih belum berkembang dan ruang yang cukup untuk ekspansi.

Fitch berekspektasi sektor ritel modern akan tetap berkembang dalam jangka menengah, didukung oleh kesempatan ekpansi di luar Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lavinda
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper