Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Perbanyak Sumur, Jaga Ketersediaan Pangan di Musim Kemarau Panjang

Presiden Jokowi Widodo menyiapkan lebih banyak sumur di daerah rawan kekeringan untuk menjaga ketersediaan pangan di tengah ancaman kemarau panjang
Presiden Jokowi saat meninjau ketersediaan stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/2/2024) - Dok. BPMI Setpres
Presiden Jokowi saat meninjau ketersediaan stok beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, Kamis (15/2/2024) - Dok. BPMI Setpres

Bisnis.com, KARAWANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah siap untuk menghadapi periode musim kemarau pada bulan Mei hingga Agustus 2024, dengan memperbanyak pembangunan sumur.

Jokowi mengatakan mengaku turut mengantisipasi kebutuhan pangan dari sisi hulu, yaitu dengan membangun sejumlah sumur pompa di titik-titik daerah yang berpotensi kekurangan air.

“Kami telah mengantisipasi dengan membangun, membuat sumur pompa di titik-titik yang kemungkinan sudah kami hitung akan kekurangan air. Terutama di titik-titik yang berkaitan dengan pertanian, dengan beras. udah dimulai oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR,” pungkas Jokowi di Pasar Baru Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/5/2024).

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksikan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia, yaitu sebanyak 63,66% Zona Musim akan memasuki periode musim kemarau pada bulan Mei hingga Agustus 2024.

Berdarkan data BMKG, kondisi suhu panas beberapa di wilayah Indonesia dengan nilai di atas 36°C tercatat pada beberapa wilayah, seperti di Deli Serdang (Sumatera Utara) 37,1 °C, Medan (Sumatera Utara) 36,6 °C, Kapuas Hulu (Kalimantan Barat) 36,6 °C, Sidoarjo (Jawa Timur) 36,6 °C dan Bengkulu sebesar 36,6 °C.

Menurutnya, saat ini stok beras tetap terjaga di Bulog berada di angka 1,6 juta ton. Sehingga ketersediaan bahan pangan utama masyarakat diyakini tetap terkendali.

"Kalau stok di Bulog sendiri sekarang ada 1,6 juta yang biasanya kita stok itu hanya maksimal biasanya hanya 1,2 juta, atau yang sering itu di bawah 1,2 juta. Dan stok kita ini 1,6 juta di Bulog," katanya kepada wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper