Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LIPI: Indonesia Perlu Perbanyak Pembibitan Sapi

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merekomendasikan perbanyakan perusahaan pembibitan sapi untuk mencapai swasembada daging.

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merekomendasikan perbanyakan perusahaan pembibitan sapi untuk mencapai swasembada daging.

Peneliti senior Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Profesor Syahruddin Said mengatakan berdasarkan perhitungan institusi tersebut dengan hanya satu perusahaan perlu waktu 16 tahun untuk swasembada.

"Hitungan kami dengan hanya satu perusahaan yakni PT KAR saja, perlu waktu 16 tahun untuk swasembada, tapi jika perusahaan yang bergerak di bidang pembibitan sapi semakin banyak maka akan semakin cepat tercapai swasembada daging," ujar Syahruddin di Jakarta, Kamis (14/11/2013).

Proses pembibitan di PT KAR dengan menggunakan teknologi Inseminasi Buatan (IB) Sexing. Teknologi itu mampu menghasilkan anak sapi dengan jenis kelamin sesuai harapan, baik jantan atau betina.

Sperma yang dipilih adalah sperma yang kualitasnya tinggi, sehingga jika dilakukan inseminasi buatan dapat memperbaiki bibit sapi. Terdapat tiga jenis bibit, yakni sponge, embrio jantan dan betina, serta pedet atau anak sapi.

Teknologi tersebut menggunakan sperma dari sapi unggulan yang sudah diteliti jenis kelaminnya, yang kemudian sperma yang sudah dibekukan itu, diinseminasikan pada sapi betina ketika masa subur.

Jika biasanya, sambung dia, sapi jantan hanya mampu membuahi satu sapi betina saat ejakulasi. Maka dengan teknologi ini, bisa digunakan untuk 500 sapi betina.

Direktur Operasional PT KAR Karnadi Winaga mengatakan banyak perusahaan yang tidak mau bergerak dalam bidang pembibitan karena rugi karena banyak sapi yang mati.

"Itu tidak benar. Saya sudah teliti apa penyebab kematian, ternyata karena sanitasi, kandang yang kurang bersih hingga kolustrum," katanya.

Kolustrum dibutuhkan anak sapi ketika baru lahir. Ketika tidak mendapat kolustrum dalam jangka waktu 4 jam maka anak sapi itu mati.

Karnadi menambahkan perusahaannya sudah membuktikan hal itu. Angka kematian sapi pun menurun dari sebelumnya 30% menjadi 10%.

PT KAR yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat, telah menerapkan teknologi IB Sexing sejak tiga tahun terakhir. Perusahaan itu fokus dalam pembibitan sapi lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Sumber : newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper