Bisnis.com, JAKARTA—Produsen biofuel segera menjalin kontrak dengan industri minyak untuk menambah penyerapan produk turunan minyak sawit di dalam negeri.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) Paulus Tjakrawan menuturkan biofuel domestik masih belum banyak digarap meskipun mempunyai potensi besar.
“Kami sedang menjajaki kemungkinan kerja sama tersebut, implementasinya bisa dalam waktu dekat,” kata Paulus kepada Bisnis, Minggu (1/9/2013).
Dia menambahkan selama ini para anggotanya sudah mendistribusikan ke industri, meskipun secara tidak langsung. Biasanya mereka menjalankan kontrak langsung dengan perusahaan minyak.
Sebagian besar anggota Aprobi, lanjutnya, lebih mudah menyalurkan melalui perusahaan minyak seperti Pertamina dan Shell, Namun, ada pula yang memasok biofuel murni (B 100) langsung ke industri pengolahan atau manufaktur.
Terkait dengan kebijakan untuk menyeimbangkan defisit neraca transaksi berjalan dan nilai tukar rupiah, pemerintah akan memperbesar porsi penggunaan biofuel dalam porsi solar guna mengurangi konsumsi bahan bakar diesel yang berasal dari impor.
Paulus berpendapat implementasi kebijakan ini dilakukan secara sukarela oleh semua pihak. Namun, dia akan menyambut secara positif jika penerapannya didukung oleh keputusan secara mandatory.
