Bisnis.com, JAKARTA—Crafina 2013 yang merupakan pameran kerajinan tangan nasional ditargetkan bisa mencapai Rp20 miliar pada pelaksanaannya 20-24 November 2013.
Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Rudy Lengkong mengatakan pameran yang telah diselenggarakan sejak 2008 ini akan diikuti sebanyak 720 peserta.
“Transaksi ritel dan kontrak dagang Crafina tahun ini ditargetkan mencapai Rp20 miliar dengan jumlah pengunjung yang bertambah 20% dari tahun lalu mencapai 36.000 pengunjung,” kata Rudy saat konferensi pers Grand Launching Crafina 2013 di Kementerian Perdagangan, Senin (19/8/2013).
Dia menambahkan penyelenggaraan tahun ini akan menempati lahan seluas 10.000 m2 di Balai Sidang Jakarta Convention Center. Tahun lalu, pameran ini diikuti sebanyak 700 perusahaan sedangkan tahun ini baru 520 perusahaan yang telah mendaftar.
Sejak penyelenggaraan Crafina pertama kali pada 2008, jumlah pengunjung terus mengalami peningkatan dari 5.815 orang menjadi sebesar 33.878 orang pada 2012. Sementara, omzet juga mengalami kenaikan dari Rp900 juta pada 2008 menjadi Rp18,7 miliar pada tahun lalu.
“Besarnya jumlah nilai transaksi yang dihasilkan sangat bergantung pada banyaknya jumlah pengunjung dan peserta,” imbuhnya.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami menuturkan Crafina akan terus diselenggarakan setiap tahun. Pihaknya akan memfasilitasi dan memberikan kemudahan karena hasil pameran ini bisa menyumbang devisa negara.
“Pameran ini telah menjadi wahana promosi yang strategis bagi pengusaha industri kerajinan dalam negeri untuk mendapatkan peluang pasar baik domestik maupun ekspor,” ujarnya.
Dia memaparkan ekspor produk pada 2012 kerajinan Indonesia mencapai US$696,1 juta atau mengalami peningkatan sebesar 13,3% dari US$614,3 juta pada tahun sebelumnya.
Adapun, pada periode Januari-Mei 2013, ekspor produk ini tercatat mengalami pertumbuhan 1,55% secara year-on-year dari US$280,2 juta menjadi US$284,6 juta.
Gusmardi menjelaskan negara tujuan ekspor utama antara lain, Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Jerman, Australia, dan Belanda.