Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asephi: Ekspor Kerajinan Tangan dari Bali Menggeliat Semester II/2016

Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Bali memperkirakan ekspor kerajinan di Bali semakin menggeliat pada semester II/2016 ini.
Produk kerajinan tangan/Ilustrasi-Bisnis-Ropesta Sitorus
Produk kerajinan tangan/Ilustrasi-Bisnis-Ropesta Sitorus

Bisnis.com, DENPASAR - Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Bali memperkirakan ekspor kerajinan di Bali semakin menggeliat pada semester II/2016 ini.

Ketut Dharma Siadja, Ketua Asephi Bali, mengatakan hal tersebut dikarenakan kondisi perekonomian di negara-negara maju yang menjadi tujuan ekspor Bali sudah mulai membaik sehingga ekspor kerajinan dari Bali akan meningkat lagi kedepan.

“Realisasi ekspor hasil kerajinan dari Bali selama Januari 2016 hingga Juni 2016 [semester I/2016] mengalami peningkatan sebesar 2,99% dibandingkan periode Januari 2015 - Juni 2015 lalu. Kami berharap semester II/2016 nanti akan membaik dan lebih meningkat lagi,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (11/8/2016).

Dia menambahkan sejauh ini, paling banyak kerajinan dari kayu yang mendominasi untuk ekspor dari Bali. “Sedangkan negara yang kami sasar tahun ini untuk meningkatkan ekspor yaitu Amerika Serikat dan negara-negara Eropa karena Amerika Serikat pasar yang paling besar bagi produk-produk ekspor kami,” terangnya.

Menurutnya, kenaikan tersebut merupakan suatu hal yang baik, apalagi kalau ekspor kerajinan Bali bisa meningkat lebih tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Jika ekspor terus meningkat, ini dapat memberikan efek domino yang signifikan kepada masyarakat di pedesaan, khususnya pengrajin di sentra-sentra produksi kerajinan,” ujarnya.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mencatat nilai ekspor barang dari Bali yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia pada Juni 2016 mencapai US$48,05 juta.

Adapun jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 15,34% dibandingkan nilai ekspor Mei 2016 yang mencapai US$41,67 juta. Selain itu, capaian Juni 2016 juga mengalami peningkatan sebesar 20,32% dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar US$39,94 juta.

Jika dilihat dari jenis komoditas, kenaikan ekspor tersebut dominan dipengaruhi oleh naiknya nilai ekspor pada perhiasan atau permata sebesar US$2,003 juta, perabot, penerangan rumah sebesar US$1,42 juta, pakaian jadi bukan rajutan sebesar US$1,31 juta, kayu dan barang dari kayu sebesar US$651.827, serta perangkat musik sebesar US$297.285.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper