Bisnis.com, PEKANBARU – Perajin dan pelaku usaha kreatif di Tanah Air didorong agar mau naik kelas dan mulai menggarap pasar ekspor.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Muchsin Rijan mengatakan selama ini perajin di dalam negeri hanya fokus ke pasar domestik.
“Perajin dengan beragam produk kerajinannya harus naik kelas, jangan bermain di dalam negeri saja. Karena itu kami sebagai asosiasi mendorong perajin meningkatkan kualitas produknya untuk dapat memenuhi dan menjangkau pasar luar negeri,” katanya saat pemaparan pameran Nusantara Innovative Craft Exhibition (NICE) di Pekanbaru, Rabu (3/8/2016).
Dia mencontohkan Asephi telah melakukan pendampingan kepada perajin beragam kerajinan berbahan dasar kayu, sehingga bisa menembus pasar ekspor. Lalu di Bali, sejumlah perajin mengalami masalah yaitu penolakan oleh pasar tujuan ekspor, Asephi berperan sebagai mediator sampai kendala tersebut dapat teratasi.
Lalu pihaknya juga melakukan kurasi terhadap barang kerajinan yang dihasilkan perajin. Langkah ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah produk itu cocok untuk pasar ekspor, dan menemukan kelemahan produk untuk dapat dibenahi sebelum dijual ke luar negeri.
Untuk Provinsi Riau khususnya Pekanbaru, menurut Muchsin adalah daerah yang potensial dan menjadi wilayah strategis dan utama di Sumatra. Selain itu juga Pekanbaru memiliki tempat atau venue yang representatif dalam pelaksanaan beragam kegiatan skala besar.
“Kami kagum sekali dengan Pekanbaru dan di tingkat provinsi ini memiliki gedung pameran dan venue sebagus ini, sangat cocok untuk beragam kegiatan dan pameran skala besar,” katanya.
Adapun di Pekanbaru, Asephi dan PT Mediatama Binakreasi sebagai penyelenggara kegiatan tahunan Inacraft, bekerja sama dengan mitra lokal yaitu Indika Kreasindo menggelar pameran kerajinan NICE pertama kalinya di daerah tersebut, pada 4-7 Agustus mendatang.