Bisnis.com, JAKARTA – Proses penyelesaian Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) ditargetkan rampung pada September 2025.
IEU-CEPA akan memasuki babak baru dengan penandatanganan dan pertukaran surat antara Pemerintah Indonesia dan Komisi Eropa sebagai bentuk kesepakatan politik tingkat tinggi untuk mendorong percepatan finalisasi perundingan perjanjian ini.
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyampaikan, pemerintah Indonesia dan Komisi Eropa telah menyepakati poin-poin yang tertuang dalam perjanjian tersebut dan rencananya akan segera rampung pada September 2025.
“Rencananya tentunya ini [IEU-CEPA] bisa segera ditandatangani, legalnya itu dalam waktu bulan September [2025],” kata Rosan dalam keterangannya, dikutip Senin (14/7/2025).
Seiring dengan hal itu, Rosan mengharapkan agar perjanjian ini dapat diratifikasi sesegera mungkin.
Rosan menilai perjanjian ini menjadi hal yang positif di tengah meningkatnya geopolitik dan geoekonomi yang tidak menentu.
Baca Juga
Menurut Rosan, adanya perjanjian ini dapat membuka akses pasar kedua negara dan meningkatkan nilai perdagangan bagi kedua belah pihak.
“Diharapkan dengan adanya IEU-CEPA ini, trade-nya bisa meningkat menjadi US$60 miliar dan kurang lebih US$30 miliar,” ujarnya.
Untuk diketahui, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Komisioner Perdagangan Komisi Eropa, Maroš Šefčovič telah melakukan pertukaran surat terkait penyelesaian IEU-CEPA di Brussels.
Pertemuan keduanya diawali dengan sesi tête-à-tête dan dilanjutkan dengan pertukaran surat (exchange of letters) yang menandai pencapaian penting dalam proses finalisasi IEU-CEPA.
Surat tersebut memuat apresiasi terhadap capaian perundingan dan komitmen bersama untuk menyelesaikan perundingan secara konklusif, termasuk langkah-langkah konkret dalam menyelesaikan isu-isu substansial yang masih tersisa.
Penyerahan surat ini menjadi simbol kuat dari keseriusan kedua pihak untuk mendorong penyelesaian substansial IEU-CEPA menuju penandatanganan pada tahun 2025 melalui solusi yang saling menguntungkan dan seimbang.
“Saya menyampaikan apresiasi atas komitmen berkelanjutan dan keterlibatan konstruktif dari Uni Eropa. Dukungan Komisioner Maroš dan Tim Perunding kedua negara sangat berarti dalam seluruh proses perundingan IEU-CEPA,” kata Airlangga, melansir laman resmi Kemenko Perekonomian, Senin (14/7/2025).
Dengan adanya pertukaran surat ini, maka kedua negara semakin mendekati akhir dari proses perundingan yang kini genap satu dekade.