Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Pipa Minyak Pertamina ke Kilang Musi Telan US$400 Juta

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan membangun pipa untuk menyalurkan minyak dari perairan Sumatra Selatan menuju Kilang Musi di Unit Pengolahan (UP) III Plaju sebagai upaya efisiensi pengiriman minyak mentah ke kilang itu.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan membangun pipa untuk menyalurkan minyak dari perairan Sumatra Selatan menuju Kilang Musi di Unit Pengolahan (UP) III Plaju sebagai upaya efisiensi pengiriman minyak mentah ke kilang itu.

Chrisna Damayanto, Direktur Pengolahan Pertamina, mengatakan pihaknya akan menggandeng perusahaan asing dan lokal untuk membangun pipa itu. Nantinya, dilakukan build operation and transfer (BOT) sehingga pipa senilai US$400 juta itu akan dibangun pihak lain dan dioperasikan oleh Pertamina.

“Nota kesepahaman [memorandum of understanding/MoU] akan kami tandatangani akhir Agustus 2013. Rencananya, pipa itu sepanjang 92 kilometer dengan kapasitas dalam kontrak 40.000 barel per hari, meskipun kapasitas aktualnya mencapai 100.000 barel per hari,” katanya di Jakarta, Selasa (13/8/2013).

Chrisna mengungkapkan dengan pipa itu, minyak mentah yang berasal dari kapal tangker tidak perlu lagi dibawa ke kapal floating storage and offloading (FSO). Sebelumnya, minyak mentah dari single point marine (SPM) ke Kilang Musi menggunakan kapal FSO.

Badan usaha milik negara dapat menghemat biaya pengangkutan hingga 50%, dari yang sebelumnya US$3 per barel dengan kapal, menjadi US$1,5 per barel dengan pipa. Menurutnya, pembangunan pipa tersebut akan selesai dalam 2 tahun, dan menjadi milik Pertamina setelah 15 tahun.

Sementara itu, Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam mengatakan pihaknya sudah mencoba mengirimkan minyak dari stasiun pusat pemompaan produksi (SPPP) Tempino ke Plaju.

“Kami sudah beberapa kali melakukan uji coba dan hasilnya sudah norma, tidak ada lagi penurunan tekanan. Jadi tunggu saja hingga akhir bulan ini gimana,” katanya.

Dia menjelaskan Pertamina EP memiliki opsi untuk membawa minyak mentah dari SPPP Tempino ke Plaju dengan kapal tongkang. Akan tetapi, pihaknya akan tetap mengutamakan pengiriman minyak mentah melalui pipa yang telah ada.

Sebelumnya Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan mengatakan pihaknya menghentikan distribusi tersebut selama 6 bulan. Hingga kini perusahaan masih melakukan koordinasi dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Letnan Jenderal TNI Moeldoko untuk menyelesaikan masalah penjarahan tersebut.

Jalur pipa minyak Tempino-Plaju dikelola oleh PT Pertagas, anak perusahaan PT Pertamina. Pipa itu dioperasikan secara komersial sejak 17 Juli 2013 setelah melalui masa pra dan commissioning sejak 9 Juli 2013.

Jalur pipa tersebut menggantikan pipa lama yang sudah tidak aman untuk dioperasikan karena terlalu banyak mengalami kerusakan akibat aksi illegal tapping yang tidak bisa dikendalikan.

Rata-rata losses selama sepekan operasi komersial mencapai 18% dari rata-rata penyaluran 12.000 barel per hari. Tren losses itu terus meningkat dari semula hanya 4,45% pada hari pertama hingga terakhir sempat mencapai 39,5%.

Dalam sepekan pengoperasian, kehilangan minyak telah mencapai sekitar 17.500 barel atau setara dengan Rp17,5 miliar. Jika kehilangan dihitung dari 1 Januari hingga 23 Juli 2013, nilai kerugian telah mencapai sekitar Rp280 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper