Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terkendala Kargo, Bulog 'Nggak Pede' Datangkan 500 Ton Daging Sapi

Bisnis.com, JAKARTA - Kendala terbatasnya muatan angkutan pesawat membuat pihak Badan Urusan Logistik tidak berani memastikan dapat mendatangkan 500 ton daging sapi pada pekan ini.

Bisnis.com, JAKARTA - Kendala terbatasnya muatan angkutan pesawat membuat pihak Badan Urusan Logistik tidak berani memastikan dapat mendatangkan 500 ton daging sapi pada pekan ini.

Direktur Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan saat ini pihaknya hanya mengandalkan maskapai penerbangan komersial sebagai sarana untuk mendatangkan daging sapi dengan kapasitas maksimal 4-5 ton per pesawat.

“Hari ini baru datang 12 ton daging sapi dari Australia menggunakan tiga pesawat, yakni dua dari Garuda Indonesia dan SQ [Singapore Airlines]. Kalau sampai akhir pekan, silakan Anda hitung sendiri,” kata Sutarto saat dihubungi Bisnis, Selasa (16/7/2013).

 

Jika dikalkulasi menggunakan kemampuan pengiriman rata-rata 12 ton per hari, hingga akhir pekan ini Bulog hanya mampu memasok 72 ton daging sapi ke pasar.

 

Kendati demikian pihaknya tetap optimistis bisa menstabilisasi harga daging sapi sebelum Lebaran. Nantinya, daging sapi tersebut akan dijual pada kisaran Rp75.000-Rp85.000 per kg.

Dia menambahkan terbatasnya importasi ini disebabkan oleh terbatasnya kapasitas kargo pesawat yang digunakan. Kapasitas ini diyakini bisa meningkat dan mampu mengirim 40 ton per hari dengan menggunakan enam sampai tujuh pesawat.

Selain itu, kendala lainnya Bulog tidak bisa serta merta membeli daging sapi dengan tonase yang besar. Rumah pemotongan hewan (slaughterhouse) di Australia biasanya sudah mengalokasikan stok daging sapi untuk diekspor ke beberapa negara.

Bulog, yang baru mendapatkan izin karantina dari Soekarno Hatta pada 12 Juli 2013, tidak bisa dengan mudah meminta pasokan daging.

“Kami akui mengalami kesulitan karena ini sangat mendadak dan tidak ada pembicaraan [dengan slaughterhouse] sebelumnya. Namun, hingga saat ini masih banyak yang membantu kami dengan menyediakan daging,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper