Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS MERPATI: Direksi Klaim Pemerintah Rugi Bila Melikuidasi

BISNIS.COM, JAKARTA--Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo menilai  pemerintah akan merugi bila sampai harus melikuidasi maskapai penerbangan Merpati yang merupakan salah satu BUMN penerbangan di Indonesia."Pemerintah akan rugi dan menanggung kerugian

BISNIS.COM, JAKARTA--Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo menilai  pemerintah akan merugi bila sampai harus melikuidasi maskapai penerbangan Merpati yang merupakan salah satu BUMN penerbangan di Indonesia.

"Pemerintah akan rugi dan menanggung kerugian yang besar bila harus menutup Merpati. Sampai saat ini kehadiran Merpati selalu ditungggu dan diharapkan berbagai masyarakat dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia," kata Rudy Setyopurnomo di Jakarta, Minggu.

Menurutnya, Merpati akan terus dipertahankan pemerintah Indonesia karena memiliki fungsi strategis dan nilai historis dalam pembangunan sosio-ekonomi RI.

Selain itu, lanjutnya, maskapai penerbangan plat merah itu juga menjembatani berbagai kawasan dan wilayah terpencil di kawasan Indonesia Timur.

"Kami sudah mendapatkan penegasan dan jaminan dari pemerintah melalui Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, Bapak Dahlan Iskan, bahwa Merpati akan terus dipertahankan," kata Rudy.

Dirut Merpati itu menambahkan  terlalu besar kerugian yang dialami negara apabila Merpati ditutup karena perusahaan yang dipimpinnya adalah aset bangsa dan negara Indonesia.

Pernyataan tersebut juga diucapkan antara lain untuk menjawab keresahan para pengusaha biro perjalanan yang mengaku khawatir akan ditutup.

"Berulang kali pemerintah menegaskan bahwa Merpati akan terus dipertahankan dan diperbaiki kinerjanya," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) akan melakukan program konversi utang menjadi saham (debt to equity swap) sebagai langkah terakhir penyelematan perusahaan itu.

"'Debt to equity swap' bisa jadi merupakan opsi terakhir untuk membangkitkan Merpati. Kalau ini (program) gagal dan tidak ada jalan lain lagi, ya mungkin dilikuidasi," kata Dahlan,  Selasa (9/4). (if)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Others
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper