BISNIS.COM, JAKARTA -- Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengungkapkan penugasan pemerintah kepada perusahan plat merah PT Hutama Karya merupakan solusi mewujudkan ruas tol Trans Sumatera, menyusul sepinya peminat tender untuk menggarap ruas Trans Sumatera karena kelayakan finansial.
"Pada 2005 kita tender, pada 2008 kita sudah tenderkan beberapa ruas, tapi ga ada yang berminat," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/3/2013).
Atas pertimbangan itu pemerintah berinisiatif untuk menugaskan BUMN untuk menggarap jalan tol yang membentang dari Bakaheuni hingga Aceh. Seperti diketahui berdasarkan kajian Kementerian Pekerjaan Umum seluruh Internal Rate of Return (IRR) ruas trans sumatra masih berada di bawah kelayakan.
Hermanto mengungkapkan perekonomian Sumatra memiliki potensi besar tetapi belum tergarap optimal. Ruas trans sumatra penting untuk meningkatkan perekonomian tetapi pembangunan jalannya masih belum layak secara finansial.
Ia mengungkapkan pemerintah melakukan inovasi dengan merevisi perpres dan menugaskan PT Hutama Karya untuk mempercepat pembangunan agar kegiatan ekonomi bisa ditingkatkan.
"Kalau kita pakai sistem seperti di Pulau jawa tidak akan selesai, karena jaringan tol trans jawa saja hingga kini belum selesai," ungkapnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazali sebelumnya menjelaskan Hutama Karya merupakan perpanjangan tangan pemerintah untuk menggarap trans sumatra. Rendahnya IRR akan ditingkatkan dengan dukungan pemerintah.
"Semua IRRnya rendah makanya dalam rangka penugasan pemerintah, pemerintah akan leverage," ungkap Gani.
Pembangungna jalan tol sepanjang 2700 kilometer dibagi menjadi beberapa ruas. Keempat koridor utama jaringan jalan tol tersebut adalah Lampung-Palembang sepanjang 358 kilometer, Palembang-Pekanbaru 610 kilometer, Pekanbaru-Medan 548 kilometer, dan Medan-Banda Aceh 460 kilometer. Estimasi investasi pengerjaan empat koridor jalan tol sepanjang 1.976 km itu sekitar Rp 298 triliun.
Selain itu juga ada tiga koridor prioritas seperti Palembang-Bengkulu 303 kilometer, Pekanbaru-Padang 242 kilometer, dan Medan-Sibolga 175 kilometer. Total tiga jalan prioritas ini 720 km dengan estimasi investasi Rp 128 triliun.
Pemerintah sendiri saat ini tengah merampungkan revisi Peraturan Pemerintah (PP) No 15/2005 tentang Jalan Tol dan peraturan presiden mengenai penugasan terhadap PT Hutama Karya sebagai wakil pemerintah membangun jalan tol trans Sumatera.