Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai-Ramai Sentil Perbankan Lambat Turunkan Suku Bunga Kredit

Pemerintah dan BI menyoroti lambatnya lambat menurunkan suku bunga kredit meski BI Rate telah dipangkas.
Patricia Yashinta Desy Abigail,Dany Saputra
Kamis, 21 Agustus 2025 | 08:34
Gubenur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Jumat (29/11/2024). / Bloomberg-Rosa Panggabean
Gubenur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Jumat (29/11/2024). / Bloomberg-Rosa Panggabean
Ringkasan Berita
  • Pemerintah dan Bank Indonesia menyoroti lambatnya perbankan dalam menurunkan suku bunga kredit meskipun BI telah memangkas suku bunga acuan menjadi 5%.
  • Penurunan suku bunga kredit perbankan berjalan lambat karena transmisi kebijakan moneter ke penyaluran kredit terhambat oleh permintaan kredit yang lemah dan kehati-hatian bank dalam mengelola risiko.
  • Ekonom menilai pelonggaran suku bunga BI belum sepenuhnya efektif mendorong fungsi intermediasi perbankan, dengan pertumbuhan kredit melambat dan permintaan korporasi yang masih mengandalkan pendanaan internal.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Kredit Masih Seret

Sementara itu, ekonom maupun pengamat perbankan menilai pelonggaran suku bunga acuan BI Rate sejak tahun lalu belum sepenuhnya mendorong fungsi intermediasi perbankan. 

Pengamat Perbankan & Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo menyampaikan bahwa penurunan suku bunga BI sejauh ini belum sepenuhnya efektif mendorong fungsi intermediasi perbankan lantaran transmisi kebijakan moneter ke penyaluran kredit berjalan lambat, ditahan oleh faktor permintaan kredit yang lemah dan tingginya kehati-hatian bank dalam mengelola risiko.

Hingga akhir 2025, Arianto menyebut efektivitas kebijakan ini akan sangat ditentukan oleh kondisi makroekonomi, sentimen pelaku usaha, serta kecepatan pemulihan konsumsi rumah tangga.

“Sehingga potensi dorongan terhadap pertumbuhan kredit diperkirakan masih terbatas meskipun arah kebijakan moneter sudah longgar,” kata Arianto kepada Bisnis, Rabu (20/8/2025).

Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede menuturkan bahwa pelonggaran suku bunga BI sejak tahun lalu secara prinsip memang menurunkan cost of funding sistemik dan memperbaiki risk-free rate.

Namun, kata dia, transmisi ke kredit tertahan karena kompetisi dana simpanan masih ketat, margin bunga bank menyempit, dan risk appetite bank tetap terbatas akibat lemahnya permintaan.

BI dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Agustus 2025 menyampaikan bahwa kredit perbankan tumbuh 7,03% secara tahunan (year on year/YoY) pada Juli 2025, turun dibandingkan pertumbuhan pada Juni 2025 sebesar 7,77% (YoY).

Pelemahan paling kentara ada pada kredit modal kerja, menandakan bahwa sisi permintaan korporasi masih mengandalkan pendanaan internal dan menunda ekspansi, sementara bank memperketat standar pemberian kredit pada segmen tertentu.

Dengan latar ini, Josua menyebut pelonggaran BI efektif bersifat menahan perlambatan aktivitas ekonomi dan penyaluran kredit dan mendorong perbaikan bertahap, bukan lonjakan cepat.

Dia mengatakan, akselerasi yang lebih nyata baru terasa ketika kombinasi suku bunga lebih rendah, fiskal ekspansif, dan visibilitas permintaan membaik di kuartal IV/2025.

“Yang patut dicatat, BI tidak hanya mengandalkan jalur harga [suku bunga], tetapi juga jalur kuantitas lewat insentif Likuiditas Makroprudensial [KLM] yang telah menyuntik ratusan triliun rupiah ke perbankan,” tutur Josua kepada Bisnis, Rabu (20/8/2025).

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro