Bisnis.com, JAKARTA — Puluhan orang tak dikenal melakukan penjarahan di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, pada Kamis (8/8/2025) malam.
Berdasarkan rilis media PT IMIP, massa yang membawa senjata tajam, tongkat besi, dan busur menyerang area perusahaan sekitar pukul 22.00 WITA. Mereka membakar beberapa kendaraan dan menjarah gulungan kabel tembaga berbentuk bobin.
Berdasarkan video amatir yang beredar di media sosial, kelompok tersebut juga melempari petugas kepolisian dan karyawan dengan batu. Dalam kondisi terdesak, polisi melepaskan tembakan peringatan.
Bahkan, aparat menembakkan peluru karet untuk membubarkan massa karena serangan berlanjut. Kepolisian Resor Morowali telah mengamankan sejumlah terduga pelaku penjarahan.
Nilai kerugian akibat kejadian ini masih dihitung. Hingga Jumat (9/8/2025), area gerbang keluar-masuk karyawan di jalur Poltek Lama, Desa Labota, Kecamatan Bahodopi, masih dijaga ketat oleh Satgas Pam Obvitnas, Brimob, Koramil 1311-09 Bahodopi, Polres Morowali, dan Polsek Bahodopi.
Adapun, kawasan industri PT IMIP berada di atas lahan seluas 2.000 hektare (ha). Kawasan itu telah menjadi pusat aktivitas industri besar dengan 28 perusahaan yang telah beroperasi dan 14 perusahaan dalam tahap konstruksi.
Baca Juga
IMIP dikenal sebagai kawasan industri berbasis pengolahan nikel terbesar di Indonesia. Kawasan ini dibangun dan dikelola bersama oleh PT Bintang Delapan Mineral (Indonesia) dan Tsingshan Group (Tiongkok).
Akhir 2023, kawasan industri PT IMIP sempat menjadi sorotan karena ledakan tungku smelter di salah satu pabrik tenant-nya, yaitu PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). Puluhan pekerja menjadi korban, termasuk warga negara asing.