Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga Ungkap Pemicu Kontraksi Konsumsi Pemerintah, Singgung Pemilu 2024

Airlangga Hartarto menyoroti kontraksi konsumsi pemerintah -0,33% yoy di Q2/2025, meski ekonomi tumbuh 5,12%. Fokus ke depan adalah mendorong konsumsi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (kedua dari kiri) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Rabu (2/7/2025)./Bisnis-Lorenzo Anugerah Mahardhika
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto (kedua dari kiri) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Rabu (2/7/2025)./Bisnis-Lorenzo Anugerah Mahardhika

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyoroti kontraksi pada pertumbuhan belanja pemerintah kuartal II/2025 yang terkontraksi 0,33% secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 sebesar 5,12% yoy. Kemudian, secara kuartalan tumbuh 4,04% dari kuartal sebelumnya yakni kuartal I/2025.

Satu-satunya pertumbuhan PDB menurut pengeluaran yang terkontraksi pada tiga bulan kedua 2025 adalah konsumsi pemerintah yaitu -0,33% yoy. Pada kuartal II/2024, pertumbuhan konsumsi pemerintah masih tumbuh sebesar 1,42% yoy.

Menurut Airlangga, pertumbuhan yang masih positif pada belanja pemerintah tahun lalu karena momentum penyelenggaran Pemilihan Umum (Pemilu) serentak.

"Konsumsi pemerintah dibandingkan tahun lalu memang minus 0,33%, karena tahun lalu ada Pemilu sehingga government spending-nya besar," ungkapnya pada konferensi pers, Selasa (5/8/2025).

Menko Perekonomian sejak 2019 itu menyebut ke depan pemerintah akan mendorong konsumsi guna meningkatkan utilitas serta penciptaan lapangan pekerjaan.

"Hingga tentu ke depan kita terus mendorong konsumsi untuk meningkatkan utilitas dan menciptakan lapangan kerja untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang," ungkapnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua atau kuartal II/2025 sebesar 5,12% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, menjelaskan bahwa produk domestik bruto atau PDB Indonesia atas dasar harga berlaku pada kuartal II/2025 mencapai Rp5.947 triliun. Lalu, PDB atas harga konstan mencapai Rp3.396,3 triliun.

Kemudian, pertumbuhan kuartal II/2025 secara kuartalan yakni 4,04% qtq.

"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 2/2025 bila dibandingkan dengan triwulan 2/2024 atau secara YoY tumbuh sebesar 5,12%," ujar Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (5/8/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro