Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Tumbuh 5%, Airlangga Targetkan Ekonomi Semester II/2025 5,2%

Pemerintah optimis target pertumbuhan ekonomi 2025 tercapai, meski ada tantangan global. Ekonomi Q2/2025 tumbuh 5,12% YoY, didukung stabilitas eksternal.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan hasil pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah konglomerasi Korea Selatan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/4/2025)/Bisnis-Akbar Evandio
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan hasil pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah konglomerasi Korea Selatan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (28/4/2025)/Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah merespons positif data pertumbuhan ekonomi kuartal II/2025 yang tercatat sebesar 5,12% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi untuk sepanjang 2025 diperkirakan bisa tercapai sesuai target 5,2% yoy.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pertumbuhan ekonomi yang dicapai itu terwujud di tengah ketidakpastian global. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indoesia telah kembali ke jalur rata-rata 5% yoy.

"Ekonomi kita masih solid, rencana kita di semester II/2025 menargetkan 5,2% bisa dicapai. Namun, apa yang diumumkan alhamdulillah kita kembali ke jalur 5%," terang Airlangga pada konferensi pers, Selasa (5/8/2025).

Terdapat beberapa faktor di dalam maupun luar negeri yang dinilai turut memengaruhi capaian pertumbuhan ekonomi di tiga bulan kedua 2025 RI itu. Misalnya, tuntasnya negosiasi tarif impor yang dikenakan Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara mitra dagangnya.

Adapun AS resmi menerapkan tarif impor 19% terhadap produk dan barang dari Indonesia.

"Namun ada satu hal yang juga menjadi signal yaitu terkait dengan tarif Trump sudah sebagian selesai, atau dianggap selesai," kata Airlangga.

Di sisi lain, sejumlah pertumbuhan ekonomi global dari sisi perdagangan dinilai turut memengaruhi terutama dari sisi perdagangan. Pertumbuhan ekonomi dunia diperkirkana bakal naik 3%.

Kemudian, di negara-negara besar yang juga mitra dagang utama Indonesia yaitu 1,8% yoy dan China 4,8% yoy.

Sementara itu, dari sisi eksternal di Indonesia juga dinilai masih relatif terjaga ketahanannya. Misalnya, cadangan devisa di level US$152,6 miliar, neraca pembayaran yang relatif baik, serta surplus neraca dagang yang berlanjut hingga 62 bulan.

"Terjaga surplus di angka US$10,9 miliar di Q1 dan rasio utang kita masih relatif terjaga di 30%," lanjut Airlangga.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan kedua atau kuartal II/2025 sebesar 5,12% secara tahunan atau year-on-year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, menjelaskan bahwa produk domestik bruto atau PDB Indonesia atas dasar harga berlaku pada kuartal II/2025 mencapai Rp5.947 triliun. Lalu, PDB atas harga konstan mencapai Rp3.396,3 triliun.

Kemudian, pertumbuhan kuartal II/2025 secara kuartalan yakni 4,04% qtq.

"Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 2/2025 bila dibandingkan dengan triwulan 2/2024 atrau secara YoY tumbuh sebesar 5,12%," ujar Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (5/8/2025).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro