Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS-Filipina Capai Kesepakatan Dagang Tarif 19%, Sama dengan RI

AS dan Filipina sepakat tarif 19% untuk ekspor ke AS, mirip dengan RI. Kesepakatan ini diumumkan Trump setelah bertemu Presiden Marcos.
Penampakan bendera Filipina, di wilayah Metro Manila./ Bloomberg Creative Photos
Penampakan bendera Filipina, di wilayah Metro Manila./ Bloomberg Creative Photos

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan telah mencapai kesepakatan dagang dengan Filipina, yang menetapkan tarif sebesar 19% atas ekspor negara tersebut ke AS. 

Melansir Bloomberg pada Rabu (23/7/2025), kesepakatan ini menjadi salah satu dari sedikit perjanjian yang berhasil dirampungkan menjelang tenggat tarif baru pada 1 Agustus 2025.

Trump sebelumnya menerapkan tarif 17% terhadap Filipina pada April, namun kemudian menangguhkannya selama 90 hari guna memberi ruang bagi negosiasi. Awal bulan ini, dia sempat mengancam akan menaikkan tarif tersebut menjadi 20%.

Kesepakatan tersebut diumumkan Trump melalui media sosial pada Selasa (22/7/2025) waktu setempat, setelah pertemuan langsung dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Trump menyebut kesepakatan itu sebagai wujud keterbukaan pasar dan kerja sama militer yang lebih erat antara kedua negara.

“Filipina akan menjadi pasar terbuka bagi Amerika Serikat, dan tarif nol. Filipina akan membayar Tarif sebesar 19%. Selain itu, kita akan bekerja sama dalam bidang militer,” tulis Trump dalam unggahannya.

Meski demikian, Trump tidak merinci lebih lanjut isi kesepakatan dagang tersebut.

Trump diketahui mulai memberlakukan tarif dagang yang lebih tinggi terhadap puluhan mitra dagang sejak April, tetapi kemudian menunda penerapannya untuk memberi waktu negosiasi. 

Namun, hanya sedikit kesepakatan yang berhasil dicapai, dan Trump justru semakin gencar menetapkan tarif sepihak terhadap negara-negara lain menjelang tenggat 1 Agustus.

Meski sebelumnya menyatakan akan menggelar pembicaraan paralel dengan para mitra dagang, Trump belakangan menunjukkan ketidaksabaran terhadap proses negosiasi timbal balik, dan lebih memilih langsung menetapkan tarif secara sepihak terhadap negara lain.

Dalam beberapa pekan terakhir, Trump mengirim surat kepada puluhan negara untuk menetapkan tarif baru dan tengah menyiapkan tarif sektoral yang menyasar industri seperti tembaga, semikonduktor, dan farmasi. Di tengah perundingan dengan ekonomi besar seperti Uni Eropa dan India, Trump menyatakan sekitar 150 negara kecil akan dikenakan tarif menyeluruh antara 10–15%.

Presiden Marcos menjadi pemimpin negara terbaru yang mengunjungi Trump demi memperoleh keringanan tarif, dengan menekankan hubungan aliansi jangka panjang antara Manila dan Washington. 

Namun hasil yang diperoleh menunjukkan sulitnya sekutu-sekutu AS menghindari tekanan tarif dalam agenda perdagangan global Trump, meskipun dia tengah berupaya menciptakan gencatan dagang dengan rival utamanya, China.

Sebelum pertemuan tingkat tinggi, pejabat perdagangan Filipina telah lebih dulu bertolak ke Washington untuk merundingkan kesepakatan teknis.

Berdasarkan data pemerintah AS, negara tersebut mencatat defisit perdagangan dengan Filipina senilai US$4,9 miliar pada 2024, dari total perdagangan bilateral sebesar US$23,5 miliar.

Filipina sebelumnya menyatakan tidak dapat memberikan tarif nol seperti yang dilakukan Vietnam dan Indonesia, karena khawatir akan memukul pelaku usaha dalam negeri. 

Namun, Manila berkomitmen meningkatkan impor produk pertanian asal AS seperti kedelai dan daging beku, serta memperluas ekspor semikonduktor, kelapa, dan produk mangga ke pasar AS.

Sama dengan RI

Tarif 19% yang dikenakan untuk ekspor Filipina ke AS ini sama dengan tarif ekspor Indonesia ke Negeri Paman Sam tersebut. Sebelumnya diberitakan, Trump akan mengenakan tarif impor sebesar 19% terhadap barang-barang asal Indonesia yang masuk ke AS. Besaran tarif tersebut lebih rendah dibandingkan yang sebelumnya 32%.

Di sisi lain, AS tidak akan membayar tarif apa pun kepada Indonesia alias bebas dari tarif dan hambatan non-tarif sebagai bagian dari kesepakatan perdagangan AS—Indonesia. 

Presiden Trump menyatakan kesepakatan ini membuka seluruh pasar Indonesia bagi Negara Paman Sam untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Perinciannya, Indonesia akan mengimpor energi dari AS senilai US$15 miliar atau sekitar Rp244,56 triliun (asumsi kurs Rp16.304 per dolar AS). Selain itu, pemerintah Indonesia juga akan mengimpor produk pertanian Amerika senilai US$4,5 miliar atau sekitar Rp73,36 triliun.

Selain itu, Indonesia juga bakal mengimpor 50 pesawat Boeing yang mayoritas merupakan tipe Boeing 777.

“Sebagai bagian dari perjanjian ini, Indonesia telah berkomitmen untuk membeli energi Amerika senilai US$15 miliar, produk pertanian Amerika senilai US$4,5 miliar, dan 50 pesawat Boeing, banyak di antaranya tipe [Boeing] 777,” kata Trump, dikutip pada Rabu (16/7/2025).

Trump mengaku bahwa untuk pertama kalinya, AS mengantongi akses penuh mengekspor produk peternak, petani, dan nelayan ke Indonesia.

“Untuk pertama kalinya, peternak, petani, dan nelayan kita akan memiliki akses penuh dan total ke pasar Indonesia yang berjumlah lebih dari 280 juta jiwa,” ungkapnya.

Namun, Trump mengancam bahwa jika ada pengiriman ulang (transshipment) dari negara dengan tarif lebih tinggi, maka tarif tersebut akan ditambahkan ke tarif yang dibayarkan oleh Indonesia.

“Terima kasih kepada rakyat Indonesia atas persahabatan dan komitmennya dalam menyeimbangkan defisit Perdagangan kita. Kami akan terus memberikan hasil bagi rakyat Amerika, dan rakyat Indonesia!” tutupnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro