Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Implementasi B50 Tahun Depan Terancam Batal, ESDM Ungkap Penyebabnya

Kementerian ESDM belum memastikan implementasi bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel 50 (B50) bisa dilakukan pada 2026.
Ilustrasi. Biodiesel B40/Kementerian ESDM
Ilustrasi. Biodiesel B40/Kementerian ESDM

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) belum memastikan implementasi bahan bakar nabati (BBN) jenis biodiesel 50 (B50) bisa dilakukan pada 2026.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengungkapkan, hingga saat ini pihaknya masih menghitung kebutuhan dan volume Fatty Acid Methyl Ester (FAME) untuk memproduksi B50. FAME merupakan bahan bakar nabati yang dihasilkan dari proses transesterifikasi minyak sawit dengan metanol.

Eniya menyebut pihaknya belum menekan berapa porsi FAME dalam B50. Dia mengatakan komposisi FAME itu masih menjadi perdebatan. Menurutnya, B50 itu bisa terdiri dari 40% FAME dan 10% hydrotreated vegetable oil (HVO) atau full 50% FAME.

"Lalu apakah 2026 kita mulai dengan B50? Itu belum kita tentukan. Jadi kita harus lihat lagi B50 butuh [FAME]-nya berapa?" ucap Eniya dalam acara Seminar Peluang dan Tantangan Industri Bioenergi Menyongsong Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Eniya menjabarkan, jika diasumsikan B50 akan terdiri dari 50% FAME, maka kebutuhan FAME itu mencapai sekitar 20 juta ton atau tambahan alokasi minyak kelapa sawit mentah/crude palm oil (CPO) ke biodiesel sekitar 2 juta ton. Angka itu naik sebesar 5 juta ton dari kebutuhan FAME untuk produksi B40 yang sebesar 15 juta ton.

Di sisi lain, Eniya mengatakan Indonesia membutuhkan 5 pabrik biodiesel baru untuk mengimplementasikan B50 pada tahun depan. Dia mengatakan, 3 dari 5 pabrik baru yang ditargetkan, saat ini sedang dibangun.

"Kita perlu lima [pabrik baru] dengan kapasitas besar, yang kalau ukur-ukur kapasitasnya 1.000.000 kiloliter kita perlu 5 gitu," ucap Eniya.

Kendati demikian, Eniya tak merinci 3 pabrik yang sedang dibangun itu. Namun, menurutnya, pabrik biodiesel baru itu diperlukan di daerah Timur Indonesia.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mendorong penggunaan B50 pada 2026 guna menciptakan kedaulatan energi. Dia optimistis implementasi B50 di 2026 dapat meningkatkan cadangan energi Indonesia, yang selaras dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan energi domestik secara mandiri.

Sementara itu, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) optimistis kapasitas terpasang tahunan biodiesel yang dimiliki perusahaan-perusahaan di bawah naungannya mencukupi untuk penyediaan keperluan feedstock jika mandatory B50 pada 2026.

Menurut, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Aprobi Ernest Gunawan mengatakan, kebutuhan feedstock diperkirakan bertambah menjadi 17 juta–18 juta ton apabila tahun depan peningkatan dari B40 menjadi B50 terealisasi.

“Apabila tahun depan naik menjadi B50, kebutuhan feedstock diperkirakan bertambah menjadi 17 juta–18 juta ton. Dengan kapasitas terpasang tahunan biodiesel di Aprobi sekitar 19,6 kl [kiloliter], B50 masih memungkinkan,” kata Ernest kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Hanya saja, tambah dia, ada kemungkinan kuota ekspor yang diberikan oleh Kementerian ESDM akan menjadi lebih sedikit.

Adapun, Ernest menilai eksekusi program biodiesel nasional dalam kurun 5 tahun terakhir berhasil. Hal yang menjadi indikator keberhasilan adalah lonjakan pemanfaatan biodiesel di Tanah Air selama periode tersebut. Dia menjelaskan, sejak 2020 sampai dengan 2024, pemanfaatan biodiesel di dalam negeri tercatat meningkat 43,45% dari 8,4 juta/tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro