Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Terbaru Rencana Chevron Balik ke RI, Jajaki Blok Migas Potensial

SKK Migas mengungkap Chevron masih menjajaki sejumlah blok migas potensial di Indonesia.
Pom bensin Chevron di Austin, Texas, AS, 23 Oktober 2023./Reuters-Brian Snyder
Pom bensin Chevron di Austin, Texas, AS, 23 Oktober 2023./Reuters-Brian Snyder

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkap kabar terbaru Chevron yang berencana kembali berinvestasi di sektor hulu migas Tanah Air.

Belakangan SKK Migas menyebut bahwa Chevron masih dalam tahap evaluasi dan penjajakan terhadap beberapa area prospektif di Indonesia. Terbaru, perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu tengah melihat beberapa data wilayah kerja (WK) existing.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro mengatakan, Chevron sedang menelaah data WK potensial kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

"Saat ini mereka memang sedang melihat data room," ucap Hudi kepada Bisnis, Senin (7/7/2025).

Dengan kata lain, Chevron kemungkinan bakal masuk berinvestasi pada WK yang juga tengah digarap KKKS lain. Namun, Hudi belum bisa memerinci WK mana yang bakal menjadi incaran dari Chevron itu.

"Saya masih belum terima informasi detail," katanya.

Lebih lanjut, Hudi menuturkan, pihaknya menyambut baik investor yang berminat menanam modal di sektor hulu migas RI. Menurutnya, masuknya investasi baru, termasuk dari Chevron dapat mendorong gairah di sektor hulu migas Indonesia.

Selain itu, dia juga menilai masuknya investasi baru juga dapat menjadi motor agar target lifting minyak sebesar 1 juta barel pada 2029 terealisasi.

"Karena dengan masuknya investasi tersebut bisa mendorong peningkatan kegiatan di industri hulu migas Indonesia, yang harapannya bisa meningkatkan produksi dan lifting kita ke depannya," tutur Hudi.

Adapun, kabar Chevron bakal kembali masuk ke industri hulu migas Indonesia mencuat sejak Mei 2025 lalu. Saat itu, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menuturkan, pemerintah tengah mempercepat proses lelang untuk 30 wilayah kerja (WK) migas.

Menurutnya, salah satu perusahaan yang berminat mengikuti lelang adalah Chevron.

"Jadi salah satu pemain global itu adalah Chevron, ya mungkin mereka juga akan kembali," kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (16/5/2025).

Dia tak memerinci blok migas mana yang mungkin diincar Chevron. Namun, Yuliot menyambut baik jika perusahaan itu kembali masuk berinvestasi di Indonesia.

"Kan mereka [Chevron] juga cukup lama [berinvestasi di Indonesia] dan juga punya pengalaman cukup di bidang hulu migas," ucap Yuliot.

Riwayat Chevron di Indonesia

Chevron bisa dibilang telah 1 abad berkecimpung di sektor hulu migas Indonesia. Dalam catatan Bisnis, Chevron, melalui anak perusahaannya PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), mulai mengelola Blok Rokan secara resmi sejak 1971. Namun, keterlibatan perusahaan ini di wilayah tersebut telah dimulai jauh sebelumnya.

Pada 1924, tim geologi dari Standard Oil Company of California (Socal), yang kemudian menjadi bagian dari Chevron, melakukan survei eksplorasi di wilayah Riau. Hasilnya, mereka menemukan Lapangan Duri pada tahun 1941 dan Lapangan Minas pada tahun 1944.

Adapun, produksi minyak pertama dari Lapangan Minas dimulai pada April 1952, diikuti oleh Lapangan Duri pada Februari 1954.

Setelah lebih dari setengah abad, Chevron telah memproduksi lebih dari 12 miliar barel minyak dari lapangan-lapangan darat di Provinsi Riau maupun lapangan-lapangan lepas pantai di Provinsi Kalimantan Timur.

Masa kejayaaan Chevron di Indonesia dengan menjadi operator Blok Rokan berakhir pada 2021 lalu. Pada 2018, pemerintah memutuskan untuk memberikan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (Persero) mulai Agustus 2021.

Keputusan itu diambil setelah proposal yang diajukan Pertamina lebih menarik dibandingkan dengan proposal yang ditawarkan Chevron kepada pemerintah.

Namun, Chevron baru benar-benar resmi hengkang dari sektor hulu migas RI setelah melepas hak pengelolaannya di proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) tahap II kepada raksasa migas Italia, Eni.

Eni resmi mengakuisisi hak pengelolaan Chevron dan menjadi operator di proyek IDD pada 25 Juli 2023. Chevron, dengan kepemilikan hak pengelolaan 62%, memutuskan proyek IDD tidak dapat bersaing dalam portofolio global perusahaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper