Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bapanas Klaim Harga Pangan Mulai Turun Usai Lebaran, Ini Datanya

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memastikan ketersediaan dan harga sejumlah komoditas pangan pascalebaran 2025 dalam kondisi stabil.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memberikan paparan saat diskusi sesi ke-3 Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 di Jakarta, Selasa (30/4/2024) - BISNIS/Fanny Kusumawardhani.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memberikan paparan saat diskusi sesi ke-3 Bisnis Indonesia BUMN Forum 2024 di Jakarta, Selasa (30/4/2024) - BISNIS/Fanny Kusumawardhani.

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan ketersediaan dan harga sejumlah komoditas pangan pascalebaran 2025 dalam kondisi stabil.

Dia mengatakan, terdapat penurunan harga pada sejumlah komoditas seperti cabai rawit merah. Padahal, harga cabai merah sempat naik akibat kurangnya suplai petani dan cuaca buruk di sejumlah daerah sentra.

“Ada komoditas pangan seperti cabai rawit yang memang mengalami kenaikan, tapi hari ini menunjukkan ada penurunan seiring momentum lebaran,” ujar Arief melalui keterangan resmi dikutip Minggu (6/3/2025).

Berdasarkan Data Panel Harga Badan Pangan Nasional, rata-rata harga nasional untuk komoditas cabai rawit merah di tingkat konsumen per 4 April 2025 sebesar Rp86.135 per kg. Harga itu menurun sekitar 7,87% dari harga rata-rata cabai rawit per 2 April sebesar Rp93.492 per kg. 

Sedangkan untuk cabai merah keriting di periode yang sama, menurun sekitar 8,49% dari Rp67.297 per kg pada 2 April 2025 menjadi Rp61.583 per kg. 

Namun demikian, penurunan harga tersebut masih berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 12 tahun 2024.

Sementara itu, untuk komoditas pangan lain seperti beras dalam kondisi yang aman dan cukup. Hingga saat ini, stok beras yang masuk ke gudang-gudang bulog mencapai kurang lebih 2,1 juta ton.

“Di pasar induk Cipinang yang biasanya stoknya 40.000 ton, hari ini 48.000 ton. Beras di bulog juga stoknya cukup besar yaitu di angka 2,1 juta ton dan ini tertinggi dalam sejarah,” kata Arief.

Dia menambahkan bahwa hingga saat ini Bulog terus bekerja keras melakukan penyerapan di semua daerah, di mana serapan Bulog saat ini sudah mencapai 711 ribu ton atau sudah 23% melebihi target bulan ini.

“Bulog sangat luar biasa karena hingga saat ini mereka sudah menyerap 711 ribu ton dan Ini kerja lebih dari 23% dari target. Dan sesuai arahan Bapak Presiden kita semua harus bekerja. Jangan sampai ketika petani panen gabahnya tidak terserap,” jelasnya.

Lebih lanjut, Arief mengatakan pihaknya bakal terus menekan harga cabai agar kembali turun. Adapun cara yang akan diambil adalah dengan mengantisipasi risiko gagal panen melalui melalui teknik tanam menggunakan teknologi. 

Upaya itu salah satunya dilakukan dengan teknik penanaman greenhouse yang kini mulai banyak dilakukan di sejumlah daerah.

“Saya kira ke depan ada teknologi misalnya menggunakan green house sangat relevan untuk kita terapkan sehingga pertanaman cabai tidak terganggu cuaca. Dan perlu diketahui, cabai ini bisa kita petik sebanyak 20 kali dan relatif tidak memerlukan lahan yang besar hanya untuk berproduksi,” jelas Arief.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper