Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat The Fed Ungkap Inflasi 'yang Keras Kepala' Hambat Penurunan Bunga Acuan

Presiden Federal Reserve Bank of Richmond Tom Barkin mengatakan bertekad dalam memerangi inflasi seiring hambatan mencuat dalam jangka panjang.
Gedung kantor Federal Reserve (The Fed) di Washington, Amerika Serikat pada Rabu (26/1/2022). / Reuters-Joshua Roberts
Gedung kantor Federal Reserve (The Fed) di Washington, Amerika Serikat pada Rabu (26/1/2022). / Reuters-Joshua Roberts

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Federal Reserve (The Fed) Bank of Richmond Tom Barkin mengatakan bank sentral bertekad memerangi inflasi dan menyingkirkan penghambat dalam jangka panjang sesuai target.

“Masuk akal untuk tetap membatasi [laju penurunan suku bunga] sampai kami lebih yakin inflasi kembali ke target 2%. Saya menyadari perjuangan melawan inflasi sudah lama dilakukan, namun penting bagi kita untuk tetap tabah," kata Barkin dalam pidatonya di Richmond, Virginia dikutip dari Bloomberg, Rabu (26/1/2025).

Barkin menggarisbawahi tantangan ketidakpastian yang dihadapi The Fed dalam menjaga stabilitas moneter melalui instrumen suku bunga acuan termasuk di dalamnya ekses perubahan kebijakan yang diambil oleh Pemerintahan Donald Trump. Dia menyebut sulit melakukan perubahan signifikan terhadap kebijakan moneter dalam kondisi seperti ini.

Dia mengatakan bank sentral berada dalam sikap memilih untuk menunggu dan melihat bagaimana ketidakpastian terjadi dan bagaimana perekonomian meresponsnya.

Setelah melakukan penurunan suku bunga tiga kali berturut-turut pada akhir 2024, para pejabat Fed secara luas telah mengisyaratkan kehati-hatian mengenai waktu penurunan suku bunga tambahan.

Mereka menunjuk pada angka inflasi yang tinggi dan kondisi perekonomian yang kuat, serta ketidakpastian mengenai dampak kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump, sebagai alasan untuk bersabar dalam menyesuaikan suku bunga lebih lanjut.

Namun, beberapa pembuat kebijakan menyatakan optimisme bahwa inflasi akan terus melambat menuju target The Fed sebesar 2%. Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan angka yang dirilis pada hari Jumat akan menunjukkan inflasi tahunan melambat di bulan Januari, menurut ukuran pilihan The Fed, namun tetap di atas 2%.

“Kami belum kembali ke target kami, namun kami telah mencapai kemajuan besar,” kata Barkin mengenai inflasi.

Namun, Barkin juga menyebutkan berbagai faktor yang dapat memberikan tekanan pada harga dalam jangka panjang, seperti defisit federal AS yang besar, tren demografi di pasar tenaga kerja dan potensi perubahan arus migrasi.

“Semua tren ini menunjukkan bahwa kita bisa melihat hambatan yang ada digantikan oleh hambatan inflasi,” kata Barkin.

“Semua ketidakpastian ini memerlukan kehati-hatian saat kita berupaya mengakhiri perlawanan terhadap inflasi. Jika hambatan terus berlanjut, kita mungkin perlu menyesuaikan kebijakan untuk mengatasinya.”

Pasar Tenaga Kerja AS

Adapun, Barkin menilai pasar tenaga kerja AS dalam kondisi solid. The Fed mulai memangkas suku bunga kebijakannya pada 2024 sebagian karena kekhawatiran pasar tenaga kerja mungkin mulai memburuk, namun data terbaru telah meyakinkan para pejabat bahwa kondisinya dalam kondisi baik.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper