Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump akan mengumumkan calon gubernur baru The Fed dan kepala statistik ketenagakerjaan dalam waktu dekat, langkah yang dinilai bisa mengarahkan ulang kebijakan ekonomi di tengah gejolak data dan tekanan politik.
Melansir Bloomberg pada Senin (4/8/2025), pernyataan tersebut disampaikan Trump kepada awak media pada Minggu (3/8/2025) waktu setempat saat kembali ke Gedung Putih usai menghabiskan akhir pekan di Bedminster, New Jersey.
Terkait kursi di dewan gubernur The Fed yang kosong setelah pengunduran diri Adriana Kugler, Trump mengatakan telah memiliki beberapa nama sebagai kandidat.
Masa jabatan Kugler sejatinya baru habis pada Januari 2026, namun pengunduran diri Kugler membuka peluang lebih cepat bagi Trump untuk menunjuk pejabat yang sejalan dengan preferensinya atas suku bunga rendah.
Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk mengisi posisi tersebut termasuk Direktur Dewan Ekonomi Nasional Kevin Hassett, mantan Gubernur The Fed Kevin Warsh, Gubernur The Fed saat ini Christopher Waller, serta Menteri Keuangan Scott Bessent.
Gubernur yang dipilih Trump bahkan berpotensi menggantikan Jerome Powell sebagai Ketua The Fed ketika masa jabatannya berakhir pada Mei.
Baca Juga
Kepergian Kugler terjadi di tengah tekanan publik yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Gedung Putih terhadap The Fed. Trump secara terbuka menyerang Powell, menyebutnya terlalu marah, terlalu bodoh, dan terlalu politis karena enggan menurunkan suku bunga, dan bahkan menuntut pengunduran dirinya.
Sementara itu, Trump menghadapi kritik luas atas serangannya terhadap independensi The Fed serta keputusannya memecat Kepala Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) Erika McEntarfer, tak lama setelah laporan ketenagakerjaan yang lemah dirilis.
Pemecatan Erika McEntarfer dari jabatan Kepala BLS hanya beberapa jam setelah rilis data pekerjaan yang lemah — termasuk revisi tajam ke bawah untuk bulan Mei dan Juni — juga memicu kecaman. William Beach, mantan Kepala BLS yang ditunjuk Trump pada masa jabatan pertamanya, menilai tindakan itu tidak berdasar.
“Ini merusak. Saya tidak melihat ada alasan yang bisa membenarkan pemecatan ini," kata Beach dalam wawancara dengan CNN State of the Union.
Menurut Beach, data yang dihasilkan BLS saat ini jauh lebih akurat dibandingkan dua hingga tiga dekade lalu, termasuk dalam hal revisi data awal.
Meski demikian, dia tetap menyatakan kepercayaannya terhadap integritas pegawai BLS yang menurutnya merupakan warga negara paling setia, dan menyebut lembaga tersebut sebagai badan statistik terbaik di dunia.
McEntarfer sebelumnya dikonfirmasi oleh Senat dengan dukungan bipartisan, melalui pemungutan suara 86–8. Wakil Presiden JD Vance — yang saat itu masih menjabat sebagai senator — turut menyetujui penunjukan tersebut.
Di sisi lain, Kevin Hassett dalam wawancara terpisah di Fox News Sunday dan NBC’s Meet the Press menyebut bahwa revisi besar-besaran terhadap data ketenagakerjaan belum dijelaskan dengan memadai, dan hal tersebut menjadi alasan cukup untuk pandangan baru di tubuh BLS.