Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) meminta agar pemerintah mewaspadai potensi kenaikan harga di beberapa komoditas pangan pada momentum bulan puasa Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pergerakan harga komoditas pangan yang perlu diwaspadai, antara lain minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, hingga bawang putih.
“Minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih yang mungkin perlu kita juga sama-sama waspadai, tetapi perkembangannya kelihatannya nanti sedikit agak berbeda di tahun ini yang bisa kita lihat pada perkembangan IPH [indeks perkembangan harga],” kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di YouTube Kemendagri, Jakarta, Senin (10/2/2025).
Pasalnya, secara historis, Amalia mengungkap bahwa inflasi pada momen Lebaran biasanya relatif lebih rendah dibandingkan dengan saat bulan puasa, seiring dengan tingginya permintaan pada momentum Ramadan. Namun, Amalia meminta agar pemerintah perlu mewaspadai hal tersebut.
“Kalau belajar dari tahun lalu, pada saat awal Ramadan di Maret 2024 terjadi inflasi makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,41%, tetapi kemudian setiap bulan April setelah Lebaran ini tekanan inflasi yang berkurang,” jelasnya.
BPS mencatat kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami defisit pada momen Lebaran 2024, setelah 3 tahun berturut-turut menyumbang inflasi pada Lebaran April 2023, Mei 2022, dan Mei 2021.
Baca Juga
Adapun, inflasi tertinggi terjadi pada April 2022 yang mencapai level 1,76% dengan andil sebesar 0,46% terhadap inflasi nasional. Pada periode itu, komoditas minyak goreng memberikan andil inflasi sebesar 0,19%.
Umumnya, ujar Amalia, kelompok yang memberikan andil inflasi terbesar pada bulan Ramadan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Namun, biasanya kelompok yang memberikan andil inflasi terbesar adalah transportasi pada momentum Lebaran.
“Jadi ini mungkin bisa menjadi catatan dan pembelajaran kita untuk bagaimana kita sudah mulai mengantisipasi untuk bulan depan,” tuturnya.
Terlebih lagi, Amalia mengingatkan bahwa Ramadan 2025 akan berlangsung sekitar awal Maret—akhir Maret, dengan Hari Raya Idulfitri diperkirakan pada 31 Maret atau 1 April 2025.
Jika menengok periode sebelumnya, Amalia menyampaikan bahwa daging ayam ras pada Ramadan dan Idulfitri atau Maret 2024 sempat naik 5,64%. Namun, tekanannya berkurang pada April 2024 atau sebesar 0,84%.
Sama halnya dengan telur ayam ras yang naik 9,4% pada Maret 2024, sedangkan pada April mengalami deflasi. Di sisi lain, bawang putih pada Maret dan April 2024 atau saat momen Ramadan dan lebaran harganya meningkat, masing-masing naik 3,86% dan 5,51%.
“Oleh sebab itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi pada momen Lebaran, tetapi mengalami inflasi pada saat Ramadan,” pungkasnya.