Bisnis.com, BANDUNG — American & Efird (A&E), produsen benang garmen asal Amerika Serikat, memperkuat jejaknya di Indonesia dengan rencana ekspansi kapasitas produksi dua kali lipat.
Pabrikan benang A&E Indonesia telah hadir sejak 2018 yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Tengah dengan nama PT Benang Amefird Indonesia (BAI).
Presiden A&E Chris Alt mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi jaringan produksi dan pasar yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk itu, awal tahun ini dirinya turun gunung untuk mengarahkan strategi pengembangan.
“Kami membangun tim di sini, kami mengorganisir untuk mengambil langkah berikutnya ke negara ini. Dan kenapa Indonesia? Ini adalah pasar yang sangat penting, yang telah kami hadapi selama ini,” kata Chris saat ditemui usai rapat kerja di Intercontinental Hotel Bandung, Jumat (10/1/2025).
Menurutnya, Indonesia bukan hanya pasar yang potensial untuk produk pakaian, tetapi juga memiliki posisi strategis di Asia, mengingat banyaknya volume ekspor pakaian ke AS.
Untuk mengawali tahun ini, A&E Indonesia juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas produksinya di pabrik Sidoarjo dengan penambahan mesin-mesin serta tenaga kerja.
Baca Juga
Dia tak memberikan nilai investasi secara pasti. Namun, kapasitas produksi yang saat ini mencapai 80 ton per hari atau sekitar 30.000 ton per tahun akan ditingkatkan 2 kali lipat. Begitupun dengan tenaga kerja yang saat ini menyerap 200 pekerja.
“Kami memiliki rencana ekspansi, dan kami telah memasukkan investasi. Kami menanti-nantikan langkah-langkah selanjutnya,” ungkap Chris Alt.
Tak hanya memperluas kapasitasnya pada 2024, perusahaan yang berorientasi pada ekspor ini juga akan terus berkembang dengan target penjualan yang ambisius dan membidik industri non-apparel, dalam hal ini footwear.
Dalam kesempatan yang sama, Managing Director of South Asia A&E Angelo Leneage menambahkan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar yang sangat penting di Asia Tenggara.
“Indonesia akan menjadi salah satu daerah yang penting, dan peningkatan kapasitas sangat penting bagi kami karena kami akan bergerak ke kapasitas yang hampir dua kali lebih,” tegasnya.
Angelo juga menyebutkan bahwa A&E akan berfokus pada segmen premium di pasar Indonesia, bekerja sama dengan sejumlah merek ternama, seperti Abercrombie & Fitch, GAP, Victoria’s Secret, dan VF yang merupakan induk usaha dari The North Face, Supreme, hingga Vans.
“Kami menanti-nantikan berkembang dengan semua brand-brand ini,” imbuhnya.
Di sisi lain, President Director A&E Indonesia Sanjay Chadraratna mengungkapkan, tantangan yang dihadapi perusahaannya, salah satunya adalah kecepatan dalam memasuki pasar Indonesia.
“Kami telah datang terlambat ke pasar ini, tetapi kami berada di sini dan kami memiliki perkembangan yang sangat agresif, dari segi kapasitas dan orang, untuk tahun-tahun ke depan,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa A&E fokus membangun kemitraan yang erat dengan para mitra lokal, seperti yang telah dilakukan perusahaan di pasar lainnya.
“Kami menetapkan status yang terpilih di semua pasar, dan itu yang kami harapkan di Indonesia,” tuturnya.
A&E Indonesia juga sudah mempersiapkan investasi mesin yang akan datang pada 2024 dan 2025 untuk mendukung ekspansi kapasitas produksinya. Dengan investasi yang terus mengalir, A&E bertekad untuk memperkuat posisinya di pasar Indonesia dan Asia Tenggara.
