Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Gandeng China Bikin Industri Makanan Minuman Naik Kelas

Indonesia dan China akan mengadakan pertemuan lewat forum perdagangan khusus industri makanan dan minuman.
Salah satu fasilitas produksi industri makanan dan minuman - Istimewa/ Kemenperin.
Salah satu fasilitas produksi industri makanan dan minuman - Istimewa/ Kemenperin.

Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia dan China akan mengadakan pertemuan lewat forum perdagangan khusus industri makanan dan minuman. Kolaborasi tersebut dinilai dapat menguntungkan bagi industri mamin Tanah Air.

Agenda tersebut dilaksanakan melalui Business Matching Chinede Enterprises Go oversea Indept Tour into Indonesia akan digelar pada 11-15 November 2024 di Hotel Mulia, Jakarta. 

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Lembaga Indonesia Tiongkok (LIT), Sudrajat, mengatakan kolaborasi tersebut menjadi kesempatan Indonesia untuk bisa memproduksi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas, serta perluasan pasar ekspor ke China. 

“Kita perlu berkolaborasi di bidang teknologi dan industri, jadi Indonesia punya potensi-potensi makanan lokal tetapi, industri dalam skala besar untuk bisa diekspor keluar masih terbatas,” kata Sudrajat, Kamis (10/10/2024).

Dia menyontohkan potensi makanan olahan rendang yang menjadi khas Indonesia. Namun belum dioptimalisasi karena model kemasan yang masih menerapkan industrialisasi 2.0 dan komposisi terbatas. 

Sementara itu, dia menilai kerja sama dengan China dapat membuat pengusaha Indonesia mendapatkan fasilitas untuk memproduksi dengan skala besar dan cepat, serta mengusung industrialisasi yang lebih efisien. 

“Ada kesempatan juga bagi China untuk masuk ke sini berkolaborasi dengan lokal. Misalnya, kita punya tanaman atau buah seperti durian, tapi direbut pasarnya kebanyakan oleh Thailand, Vietnam, Malaysia,” jelasnya. 

Padahal potensi pasar durian di China disebut mencapai US$20 miliar. Namun, produk Indonesia masih terbatas untuk masuk ke pasar negara tersebut. 

Selain itu, Sudrajat menyoroti produk halal yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. China disebut menjadi konsumen produk halal yang potensial. Namun, pasarnya masih didominasi Timur Tengah. 

“Dengan mengundang mereka ke sini, kita tahu apa yang dibutuhkan pasar China, kita kolaborasi dengan mereka jadi ada manfaat, kita coba menguatkan teknikal know-hownya dari mereka,” jelasnya. 

Untuk diketahui, pergelaran selama 5 hari yang akan melibatkan lebih dari 100 perusahaan dagang dan industri dari China dan sekitar 150 perusahaan lokal Indonesia itu diharapkan membuka peluang untuk saling membangun kemitraan antara pengusaha China khususnya di bidang produk pangan dan ingredient pangan. 

“Ya, hampir sebagian besar produk halal karena kita minta hampir lebih 80% produk halal,” pungkasnya. 

Indonesia dinilai potensial mengingat pertumbuhan PDB industri makanan dan minuman sebesar 5,53% pada triwulan II tahun 2024, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan PDB nasional sebesar 5,05% dan industri non-migas sebesar 4,63%. 

Pada periode yang sama, industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 40,33% terhadap PDB industri pengolahan non-migas, sehingga menjadikannya sebagai subsektor dengan kontribusi PDB terbesar.

Adapun, forum business matching ini merupakan inisiasi dari Kamar Dagang China yakni Chamber of Commerce of I/E Foodstuffs, Native product and Animal by-products (CFNA) dan PT. China Indonesia Food Ingredient Industry Communication Service Center (PT CISC) bersama Lembaga Kerjasama Ekonomi Sosial Budaya Indonesia-Tiongkok (LIT). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper