Bisnis.com, BEKASI — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengeklaim bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada beras pada tahun ini dengan sejumlah syarat.
Dia menjelaskan bahwa syarat pertama yang telah dipenuhi berkaitan dengan stok beras yang saat ini berkisar 4 juta ton di Perum Bulog, mengungguli capaian tahun lalu yang berkisar 1 juta ton.
“Kata kunci pertama stok [beras] kita tertinggi, dulu 1 juta ton lebih, sekarang 4 juta ton. Kedua adalah [beras] tidak diimpor, mudah-mudahan 4 bulan lagi bertahan tidak diimpor,” kata Amran saat ditemui usai Panen Raya Jaksa Mandiri Pangan di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/8/2025).
Selain itu, dia kemudian menyinggung perihal faktor iklim. Amran berharap tidak ada keadaan cuaca yang dapat mengguncang produksi beras hingga akhir tahun ini.
Jika sesuai skenario tersebut, dia meyakini bahwa swasembada beras akan tercapai dalam waktu satu tahun, lebih cepat dari target empat tahun yang ditetapkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Kementan sebelumnya telah memproyeksikan produksi beras nasional dapat surplus hingga mencapai 4,86 juta ton pada September 2025.
Baca Juga
Selain itu, Kementan juga mencatat kebijakan impor beras telah berhenti sejak Januari 2025, dan disebut berpengaruh terhadap harga beras dunia yang turun dari US$460 menjadi US$370 per ton.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengeklaim harga beras stabil seiring dengan melimpahnya stok beras yang mencapai lebih dari 4 juta ton di gudang Perum Bulog.
Prabowo juga menyebut para petani juga semakin sejahtera. Hal itu dia utarakan dalam pidato Penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
“Stok beras di gudang pemerintah berada di atas 4 juta ton. Harga [beras] stabil, petani semakin sejahtera. Ke depan akan kita lanjutkan cerita sukses ini,” ujar eks Danjen Kopassus ini.